KURASI MEDIA – Seorang wanita berinisal NF diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh dua orang pria saat berada di dalam angkot jurusan Leles, Kabupaten Garut.
Atas insiden tersebut, sang korban menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut di akun media sosial pribadinya.
Sebagaimana diketahui, dugaan pelecehan yang terjadi itu berawal saat korban dan pelaku hendak naik angkot Leles secara bersamaan.
Baca Juga:Niat Menolong, Dua Remaja di Garut Malah Dikeroyok Setelah Membantu Pelaku yang Terjatuh dari MotorKampanye di Garut, Syaikhu : Kita Akan Targetkan 3 Juta Lapangan Pekerjaan Guna Membantu Obsesi Anak Muda
Saat itu, NF mengaku bahwa pria yang memakai pakaian hitam memegang bagian pantat sebanyak dua kali, sembari melontarkan perkataan tak pantas.
Selama di dalam angkot, korban mengaku gemetaran dan kesal dengan perilaku dari pria tersebut. Alhasil NF pun menegur pelaku saat hendak turun dari angkot.
Saat menegur pelaku, alangkah terkejutnya NF ketika mendapatkan respons dari penumpang lainnya, seorang pria berkaus merah yang mengatakan bahwa dipegang itu enak.
“Gak apa-apa atuh neng, enak ditoel (dipegang) mah,” ujar D dalam unggahan Instagramnya, dikutip Selasa (1/7/2025).
Mendapatkan perlakuan yang tak senonoh, membuat NF geram hingga memberanikan dirinya untuk mengunggah kejadian dialaminya ke media sosial.
Pasca kejadian itu, korban mengaku trauma. Ia pun dengan tegas meminta kepada pemerintah dan aparat kepolisian, agar segera menindak para pelaku pelecehan.
“Saya masih trauma dan takut. Semoga polisi bisa menangkap kedua pelecehan pelaku seksual itu,” katanya.
Baca Juga:Benarkah Pelaku Mutilasi Garut Kanibal? Ini Keterangan PolisiPLN Icon Plus SBU Regional Jawa Barat Rayakan Kemerdekaan Bersama Masyarakat Tarogong Kaler  GarutÂ
Kasatreskrim Polres Garut AKP, Joko Prihatin mengatakan petugas telah melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku.
Kini pihaknya tengah memeriksa dan memintai keterangan dari kedua pelaku tersebut.
“Kami sudah dapatkan informasinya, saat ini kami sedang melakukan penyelidikan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan penyelidikan tetap berjalan, meski hingga saat ini korban belum melakukan pelaporan resmi kepada polisi.
Pihak kepolisian pun kini sedang melakukan identifikasi terhadap terduga pelaku.
“Hingga saat ini korban memang belum membuat laporan resmi, namun kami tetap melakukan penyelidikan begitu menerima informasi yang beredar di media sosial,” terangnya.
“Tentu tujuannya agar masyarakat mendapatkan rasa aman dan nyamn di manapun, termasuk saat menggunakan moda tranportasi umum,” tutupnya. (*)