KURASI MEDIA – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan strategis dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), di Riyadh pada awal Juli 2025. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam mempererat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, terutama dalam bidang pertahanan, energi, dan ekonomi.
Pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu menghasilkan penandatanganan sejumlah perjanjian strategis yang disebut akan berdampak besar bagi posisi Indonesia di kancah global.
Apa yang Disepakati Prabowo dan Pangeran MBS?
Dalam pertemuan bilateral tersebut, setidaknya ada tiga sektor utama yang menjadi fokus pembahasan dan perjanjian:
1. Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan
Baca Juga:Elon Musk Terancam Rugi Secara Materi akibat Perseteruan dengan Donald TrumpPresiden Prabowo Perintahkan Penambahan Fakultas Kedokteran untuk Atasi Krisis Dokter di Indonesia
Indonesia dan Arab Saudi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bidang pertahanan, termasuk pelatihan militer bersama, pengembangan industri senjata, dan pertukaran teknologi keamanan siber.
“Arab Saudi melihat Indonesia sebagai mitra penting di Asia Tenggara dalam membangun stabilitas kawasan,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan RI.
2. Investasi Energi dan Teknologi Hijau
Arab Saudi, melalui dana investasi PIF (Public Investment Fund), menyatakan komitmen investasi hingga USD 6 miliar untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, khususnya proyek hidrogen hijau dan panel surya.
3. Penguatan Ekonomi dan Perdagangan
Perjanjian juga mencakup pembukaan akses perdagangan produk halal dan produk UMKM Indonesia ke pasar Timur Tengah, serta pembangunan kawasan industri halal bersama di beberapa wilayah strategis Indonesia.
Dampak Geopolitik: Indonesia dan Poros Islam Moderat
Pertemuan ini dinilai sebagai bagian dari upaya Prabowo memperkuat diplomasi global Indonesia dan membangun aliansi dengan kekuatan regional Islam moderat. Selain ekonomi, perjanjian ini juga punya nilai simbolis dan politis yang tinggi dalam konteks Timur Tengah dan dunia Islam.
“Ini bukan sekadar kerja sama ekonomi, tetapi membangun solidaritas antara dua kekuatan Muslim terbesar,” ujar pengamat hubungan internasional UI, Dr. T. Rasyid.
Pertemuan Prabowo dan MBS bukan sekadar pertemuan kenegaraan biasa. Dalam kunjungan ini, Indonesia berhasil mengamankan sejumlah kesepakatan strategis yang memperkuat posisi ekonomi dan pertahanan nasional, serta memperluas kerja sama dengan mitra utama dunia Islam.