Teks Khutbah Jumat 4 Juli 2025: Keistimewaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Teks Khutbah Jumat
Ilustrasi berbakti kepada kedua orang tua. (Pixabay/anoop1992)
0 Komentar

Sekaligus hadits ini menekankan untuk tidak meremehkan hak-hak orang tua kita, sebab hal tersebut bisa menjadi petaka dan bencana bagi seorang anak, karena durhaka dan mengecewakan kepada orang tua bisa memicu murka Allah Ta’ala. Naudzubillah min dzalik.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Allah Ta’ala berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS al-Isra’: 23)

Mengenai ayat tersebut ada kesamaan dengan sebuah riwayat yang ditampilkan oleh Imam Abu Laits As-Samarkandi dalam kitab beliau Tanbihul Ghafilin halaman 124:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَوْ عَلِمَ اللَّهُ شَيْئًا مِنَ الْعُقُوقِ أَدْنَى مِنْ أُفٍّ لَنَهَى عَنْ ذَلِكَ، فَلْيَعْمَلِ الْعَاقُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ، فَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ، وَلْيَعْمَلِ الْبَارُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ فَلَنْ يَدْخُلَ النَّارَ

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Isilah Liburan Sekolah dengan Kegiatan BermanfaatTeks Khutbah Jumat 20 Juni 2025: Bermedia Sosial, Jaga Lisan dan Jari dari Caci Maki

Artinya: “Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Jika Allah mengetahui sesuatu dari durhaka yang lebih rendah daripada ‘uff’ (kata-kata kasar), niscaya Allah akan melarangnya. Maka hendaklah orang yang durhaka melakukan apa saja yang dia inginkan, karena dia tidak akan masuk surga. Dan hendaklah orang yang berbakti melakukan apa saja yang dia inginkan, karena dia tidak akan masuk neraka.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya menegaskan betapa besarnya dosa durhaka kepada orang tua.

Beliau menyatakan bahwa seandainya Allah mengetahui bentuk durhaka yang lebih ringan daripada sekadar mengucapkan kata “ah” atau berkata kasar kepada orang tua, niscaya Allah akan melarangnya.

Hal ini menunjukkan bahwa durhaka kepada orang tua merupakan perbuatan yang sangat tercela, yang dapat mendatangkan murka Allah dan menghalangi seseorang untuk masuk surga.

Sebaliknya, orang yang berbakti kepada kedua orang tua digambarkan sebagai mereka yang akan memperoleh kebaikan dan pahala yang besar, serta terhindar dari siksa neraka, meskipun mereka pernah melakukan kesalahan atau dosa lainnya.

Ini menunjukkan bahwa bakti kepada orang tua memiliki pengaruh positif yang luar biasa dalam kehidupan seseorang, bahkan dapat menjadi jalan untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah Ta’ala.

0 Komentar