Bagaimana Sejarah Pacu Jalur, Tradisi Riau yang Viral Gegara Tren Aura Farming?

Ilustrasi Pacu Jalur
Tangkapan layar tradisi Pacu Jalur yang viral jadi tren aura farming (Sumber TikTok/@cecepjia)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Belakangan ini tradisi Pacu Jalur asal Riau tengah menjadi sorotan dunia, usai viral nya tren Aura Farming di TikTok.

Sebagaimana dilansir dari Parents, istilah Aura Farming digunakan sebagai gambaran ‘ritual melelahkan’ untuk menyelaraskan diri dengan estetika yang diinginkan.

Pada konteks ini, istilah ‘aura’ mengacu pada kesan visual dan emosional yang diberikan seseorang. Itu dapat dilakukan melalui pakaian, produk yang digunakan dan citra di media sosial.

Baca Juga:Apa Itu Tren Aura Farming? Viral di TikTok Gegara Tradisi Pacu JalurTren Global Egois: Saat Dunia Semakin Mementingkan Diri Sendiri

Sedangkan untuk ‘farming’ dalam konteks ini berasal dari permainan di mana pemain mengulang tugas naik level.

Apa itu Pacu Jalur?

Berdasarkan sumber yang didapatkan, secara etimologi ‘pacu’ berarti perlombaan sementara ‘jalur’ artinya perahu. Jadi, Pacu Jalur secara sederhana dapat diartikan sebagai “perlombaan mendayung perahu”.

Atraksi ini dimulai dengan letupan meriam karbit sebanyak tiga kali, sebagai pertanda bagi peserta. Setiap jalur yang berlomba diawaki beberapa peran penting:

– Tukang concang (pemberi aba-aba)

– Tukang pinggang (juru mudi)

– Tukang tari

– Tukang onjay

Setiap jalur, biasanya dibuat sepanjang kurang lebih 40 meter dan perahu akan didayung sekitar 50-60 orang, tergantung panjangnya.

Asal mula Pacu Jalur

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau, Haji Roni Rakhmat menyebutkan bahwa Pacu Jalur merupakan sarana transportasi menyusuri Sungai Batang Kuantan, dari hulu Kuantan hingga Cerenti.

“Karena transportasi darat belum berkembang di masa itu, jalur tersebut sebenarnya digunakan sebagai sarana transportasi penting bagi penduduk desa,” ujarnya dikutip Minggu (6/7/2025).

“Digunakan sebagai sarana pengangkutan hasil Bumi, seperti buah-buahan lokal dan tebu. Selain itu, berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang per perahu,” tambahnya.

Baca Juga:Cara Bikin Tren Turmeric yang Viral, Sulap Kunyit Jadi Bubuk TinkerbellApa Itu Tren Strava Kulkas yang Viral di TikTok? Kok Jadi Kontroversi Sih

Festival Pacu Jalur

Festival ini sudah diselenggarakan sejak masa kolonial Belanda, dalam rangka memeriahkan perayaan adat sejak 1890.

Pacu Jalur juga merupakan tradisi yang penuh dengan nilai sejarah, perpaduan unsur olahraga, seni dan olah batin.

Masyarakat setempat percaya bahwa olah batin dari pawang perahu, sangat berpengaruh dalam menentukan kemenangan.

Terlihat dari ritual khusus yang menyertai setiap tahapan, mulai dari pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan hingga perlombaan.

0 Komentar