KURASI MEDIA – Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah resmi diterbitkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangungan Keluarga atau Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (Kemendukbangga/BKKBN).
Biasanya anak kerap diantar ke sekolah oleh sang ibu. Gerakan ini digaungkan bertujuan agar lebih mendorong pengasuhan anak. Pengasuhan anak yang efektif diperlukan keterliabatan aktif kedua orang tua.
Menurut data dari UNICEF, 20,9% anak di Indonesia kehilangan figur ayah. Sementara itu, BPS mencatat pada 2021 hanya 37,17% anak usia 0-5 tahun yang diasuh oleh kedua orang tua. Melalui gerakan inilah, diharapkan para ayah dapat berkontribusi lebih pada pengasuhan anak.
Baca Juga:Tak Surut Semangat, SMA di Cimahi Gelar MPLS untuk 12 Murid Baru5 Ide Ice Breaking Seru Biar MPLS Nggak Kaku!
Tak hanya Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah, Kemendukbangga/BKKBN juga mencetuskan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dalam rangka menuju Indonesia Emas. Gerakan ini tertuang dalam Surat Edaran Kemendukbangga/BKKBN Nomor 7 Tahun 2025. Berikut bunyinya:
“Gerakan ini bertujuan untuk memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini. Melalui kehadiran ayah pada momen penting tersebut, tercipta kedekatan emosional yang berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar.”
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji mengungkapkan jika Gerakan ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
“Keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan memberikan dampak positif pada perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak,”ucap Wihaji.
Menurutnya, peran sang ayah tak hanya sebagai pencari nafkah melainkan juga sebagai pendidik, pelindung, teman bermain, dan panutan bagi sang anak. Ia percaya jika kehadiran ayah dalam pola pengasuhan anak dapat membantu tumbuh kembang maksimal sang anak, salah satunya anak akan lebih merasa percaya diri.
Lebih lanjut, Wihaji juga mengungkapkan jika ayah merupakan sosok penting dalam membentuk karakter anak. “Melalui peran-peran itu, ayah dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan anak dan membantu menciptakan generasi kuat, berdaya, dan berkarakter,” tutupnya. **