Wah! Penghasilan Joki Strava Gak Main-main, Sekali Lari Bisa Raih Rp300.000

Starva: Aplikasi yang Jadi Gaya Hidup Baru dalam Dunia Olahraga
Starva: Aplikasi yang Jadi Gaya Hidup Baru dalam Dunia Olahraga (Sumber Foto : strava.com)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Maraknya joki Strava belakangan ini memicu perhatian para pegiat olahraga, khususnya pelari.

Kemunculan joki Strava digadang-gadang sebagai cerminan dari kebutuhan sebanyak orang yang butuh akan validasi eksternal.

Bahkan sebagian orang tak tanggung-tanggung untuk rela membayar jasa lari, demi mengikuti tren yang sedang diminati.

Baca Juga:Apa Itu Tren Strava Kulkas yang Viral di TikTok? Kok Jadi Kontroversi SihStarva: Aplikasi yang Jadi Gaya Hidup Baru dalam Dunia Olahraga

Seorang remaja joki Strava, Jason (16) asal Jakarta Barat mengaku telah menjalani kegitan tersebut sejak beberapa bulan ke belakang.

Menariknya ia mengatakan bisa meraup cuan hingga Rp300.000 setiap lari. Adapun uang hasil jasa lari ini digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari dan jajan.

“Buat beli kopi, buat beli apa pun lah,” tutur Jason dikutip dari sumber kredibel, Rabu (16/7/2025).

Selain itu, mengingat dirinya kini masih berstatus sebagai pelajar, Jason menyebut bahwa uang yang didapatkan dari joki Starva itu untuk ditabung.

Lebih lanjut Jason pun memberitahukan bahwa ia diminta temannya lari sejauh lima kilometer, dengan pace enam sesuai permintaan.

Pace sendiri merupakan istilah dalam olahraga lari, yang mengacu pada waktu untuk menempuh jarak satu kilometer.

Setiap menawarkan jasanya, remaja 16 tahun tersebut tak mematok harga secara pasti, melainkan kesepakatan dari kedua belah pihak.

Baca Juga:Lari Santai Sambil Healing? Cek Spot Jogging Seru di Bandung Berikut!Green Force Run 2025 Sukses Hadirkan 5 Ribu Pelari, Separuhnya dari Luar Surabaya

Hanya saja semakin tinggi pace yang diminta, maka semakin mahal harganya.

“Tergantung request, misalnya ada yang minta 2,5 kilometer pace di bawah enam misalkan, harus stabil di bawah enam terus sudah selesai. Semakin tinggi pace-nya semakin mahal,” ungkap Jason.

“Misalkan minta tolong pace empat ya, bisa sampai Rp300 ribu setara lima kilometer,” sambungnya.

Terakhir, setiap kali Jason menawarkan jasanya maksimal hanya kepada dua orang saja. Nanti para pelanggan menitipkan handphone yang dibawa saat olahraga lari.

“Mereka nitip handphone ke saya, nanti saya bawa lari,” tutupnya.

Sebagai tambahan Strava adalah aplikasi yang dirancang untuk melacak dan berbagi aktivitas olahraga dengan memanfaatkan teknologi GPS.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna merekam rute, kecepatan, jarak dan data lainnya terkait dengan olahraga yang dipilih.

Selain itu, Strava mempunyai fitur untuk mengikuti atlet lain, berbagai aktivitasnya ke media sosial. Memberikan apresiasi dengan nama ‘Kudos’ dan berinteraksi antar komunitas.

0 Komentar