Berapa Tarif Sewa Joki Strava, Benarkah di bawah Rp500 Ribu?

Ilustrasi orang menggunakan aplikasi strava
Ilustrasi orang menggunakan aplikasi Strava (Sumber: Stava.com)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Kemunculan joki Strava digadang-gadang sebagai cerminan dari kebutuhan sebagian orang yang butuh akan validasi eksternal.

Tak heran, dengan maraknya joki Strava belakangan ini memicu perhatian para pegiat olahraga, khususnya pelari.

Bahkan sebagian orang tak tanggung-tanggung untuk rela membayar jasa lari tersebut, lantas berapa tarif sewa joki Strava dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Juga:Wah! Penghasilan Joki Strava Gak Main-main, Sekali Lari Bisa Raih Rp300.000Apa Itu Tren Strava Kulkas yang Viral di TikTok? Kok Jadi Kontroversi Sih

Cara kerja Joki Strava

Seorang pemuda asal Jakarta Barat bernama Jason (16) membagikan pengalamannya saat menjalani profesi joki Strava selama beberapa bulan terakhir.

Saat menjadi joki lari tersebut, Jason biasanya membawa ponsel atau smartwatch yang dititipkan oelh pelanggan. Di dalamnya telah diatur aplikasi Strava.

Nantinya aplikasi tersebut akan merekam jarak, waktu, pace serta data tambahan seperti elevasi dan detak jantung pelari.

“Mereka nitip handphone ke saya, nanti saya bawa lari. Rata-rata nitipnya handphone,” ujar Jason dilansir dari sumber kredibel Kamis (17/7/2025).

Berapa tarif sewa Joki Strava

Walaupun sudah melakoni kerja sampingan sebagai joki Strava selama beberapa bulan terakhir, ia mengaku tidak mematok tarif secara pasti.

Remaja asal Jakarta Barat itu biasanya menentukan tarif, sesuai kesepakatan dari dua belah pihak.

Hanya saja, dalam kondisi tertentu. Tarif jasanya bisa lebih mahal, apabila jika ada permintaan khusus terkait pace.

Baca Juga:Starva: Aplikasi yang Jadi Gaya Hidup Baru dalam Dunia OlahragaGreen Force Run 2025 Sukses Hadirkan 5 Ribu Pelari, Separuhnya dari Luar Surabaya

Semakin tinggi pace yang diminta dari empat hingga lima, tarifnya semakin mahal. Sementara itu tarif yang dipatok sekitar Rp300.000 atau di bawah Rp500.000 ini berlaku untuk per lima kilometer dengan pace empat.

“Tergantung request, misalnya ada yang minta 2,5 kilometer pace di bawah enam misalkan, harus stabil di bawah enam terus dudah selesai. Semakin tinggi pace-nya semakin mahal,” katanya

“Misalkan minta tolong pace empat, ya bisa sampai Rp300.000 setara lima kilometer,” sambung remaja tersebut.

Waktu bekerja

Sementara itu layanan joki Strava ini dibuka Jason hanya pada hari minggu pagi saja. Biasanya, ia berlari di Car Free Day (CFD) Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat.

Setiap akhir pekan, Jason maksimal hanya melayani dua pelanggan.

0 Komentar