KURASI MEDIA – Plt Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, Asep Syahrial melakukan kunjungan silaturahmi ke Yayasan Panata Giri Raharja di Kecamatan Pasirjambu, Kamis (17/7/2025).
“Kunjungan ini menjadi langkah awal yang penting dalam merancang program penanaman pohon bersama siswa SMP se-Kabupaten Bandung,” kata Asep Syahrial.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berdiskusi aktif mengenai pelaksanaan teknis dan tujuan kegiatan.
Baca Juga:Bangun Wartawan Profesional dan Berintegritas, PWI Kabupaten Bandung Gelar OKKAtasi Banjir, PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA Kolaborasi Normalisasi Saluran Air
Melalui program ini, PWI Kabupaten Bandung ingin mendorong keterlibatan pelajar dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan membangun kepedulian sejak dini terhadap isu perubahan iklim dan peran generasi muda.
Menurut Asep Syahrial yang akrab disapa Kang Awing, insan pers harus memiliki peran lebih dari sekadar peliput.
Pers juga harus hadir dalam gerakan sosial yang berdampak luas, khususnya di sektor pendidikan dan lingkungan.
“Kami ingin wartawan ikut bergerak di lapangan. Melalui program ini, kami ingin membentuk generasi yang cinta lingkungan, sekaligus mempererat sinergi antara media, sekolah, dan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Panata Giri Raharja, Eyang Memet menyambut baik inisiatif tersebut.
Ia menilai bahwa kegiatan penanaman pohon tidak hanya menambah ruang hijau, tetapi juga membangun karakter siswa.
Baca Juga:Menuju Jurnalisme Bermartabat: PWI Kabupaten Bandung Gelar OKK 14 JuliPlt PWI Kabupaten Bandung Optimis Kafilah Kabupaten Bandung Juarai MTQH XXXIX
“Anak-anak akan belajar merawat, bukan sekadar menanam. Di sanalah nilai-nilai tanggung jawab dan kepedulian terbentuk,” ujar Eyang Memet.
Untuk tahap awal, program ini menargetkan 50 sekolah tingkat SMP di berbagai kecamatan.
Pihak yayasan akan membantu mengoordinasikan lokasi tanam dan menyediakan sebagian bibit pohon.
Sementara itu, PWI akan memfasilitasi pendampingan media serta dokumentasi kegiatan di lapangan.
Selanjutnya, tim perumus dari PWI dan Yayasan Panata Giri Raharja akan menyusun jadwal pelaksanaan.
Mereka juga akan menentukan jenis pohon yang cocok untuk ditanam di setiap wilayah, termasuk lokasi-lokasi yang rawan longsor.
Rencananya, kegiatan tanam perdana akan berlangsung pada akhir tahun 2025.
Namun, jika dukungan dari sekolah dan masyarakat terus bertambah, maka cakupan program ini bisa diperluas.
“Kami menargetkan kegiatan ini tidak hanya berlangsung satu kali. Kami berharap program ini menjadi gerakan tahunan yang terus tumbuh dari sekolah ke sekolah,” tambah Asep.