KURASI MEDIA – Peristiwa nahas menimpa Rafa Ramadhani Suwondho (12), bocah asal Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan tersebut, meninggal dunia pada Minggu (20/7/2025) setelah tiga minggu menjalani perawatan di RSUP Dr Kariadi Semarang akibat digigit ular.
Menurut informasi, Rafa digigit ular ketika ia tengah tertidur sekitar pukul 04.00 WIB pada Senin (16/6/2025). Ular yang diduga merupaka ular weling tersebut tidak berhasil ditangkap oleh kedua orang tuanya.
Melihat kejadian ini, korban kemudian dibawa ke seorang tenaga medis di desa setempat.
Baca Juga:3 Mahasiswa IKOPIN Terseret Ombak di Pantai Puncak Guha Garut, 2 Belum DitemukanLink Twibbon Gratis Hari Anak Nasional 2025 Beserta Agendanya
“Di tempat Pak Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah. Tapi Pak Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen,” ungkap Datur (56), yang merupakan kakek Rafa.
Korban kemudian dilarikan ke RSUD Kajen dan tiba sekitar pukul 05.00 WIB. Setibanya di rumah sakit, korban sempat mengeluhkan pusing, mata berat, dan penglihatan buram. Luka yang sebelumnya ditandai dengan spidol kemudian disuntik sebanyak tiga kali. Korban juga sempat diambil sample darah, serta diberi oksigen selama beberapa waktu.
Dokter yang menangani kemudian mengungkapkan jika ular yang menggigit korban tidak berbisa. Tidak ada pembengkakan pada bekas luka gigitan sehingga dokter pun menyarankan agar korban dipulangkan.
Kejang Saat dalam Perjalanan Pulang
Pihak keluarga meresa kecewa, pasalnya mereka berharap agar Rafa dirawat inap mengingat keluhannya yang tidak bisa melihat. Namun, pihak rumah sakit tetap menyarankan agar Rafa dipulangkan.
Saat dalam perjalanan ke rumah, Rafa justru mengalami kejang. Pihak keluarga pun langsung melarikannya ke rumah sakit lain.
“Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang. Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama,” tutur Datur.
Setibanya di RSI Pekajang, kondisi Rafa melemah hingga tak sadarkan diri. Dokter yang menangani kemudian bergegas memasukkan rafa ke ruang ICu untuk menfapatkan penangan yang intensif. Karena tidak menunjukkan tanda-tanda baik, Rafa pun kemudian dilarikan ke RSUP Kariadi Semarang.