KURASI MEDIA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 40,34 triliun hingga pertengahan Juli 2025. Dana tersebut telah disalurkan ke lebih dari 74.000 desa di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari program percepatan pembangunan dan penguatan ekonomi desa.
“Dana desa merupakan salah satu instrumen penting untuk mendorong pembangunan dari bawah. Dengan dana ini, desa-desa dapat memperbaiki infrastruktur, meningkatkan layanan dasar, serta membuka lapangan kerja lokal,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/7).
Fokus pada Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan
Tahun ini, dana desa difokuskan pada penguatan ketahanan pangan, penurunan angka stunting, serta pemberdayaan ekonomi produktif. Pemerintah juga mendorong transparansi dalam penggunaan anggaran, agar dana tidak disalahgunakan oleh oknum aparat desa.
Baca Juga:Alasan Rencana Pilkada Dikembalikan Jadi “Tertutup”: Dipilih DPRD?Demi Menunjang Gaya Hidup, Kades Sukabumi Korupsi Dana Desa dan Jual Posyandu
Sebanyak 52 persen dari total anggaran dialokasikan untuk kegiatan pembangunan fisik seperti jalan desa, irigasi, dan sanitasi. Sisanya digunakan untuk program padat karya tunai dan pemberdayaan masyarakat.
Pengawasan Diperketat
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa pengawasan terhadap penggunaan dana desa akan diperkuat melalui sistem digital dan audit berkala. “Kami bekerja sama dengan BPK, BPKP, dan aparat penegak hukum untuk memastikan dana desa benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya. (*)