KURASI MEDIA – Setelah menuai respons negatif dari beberapa pihak, sound horeg pun mendapatkan fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pemberian fatwa haram ini dilandasi MUI yang menilai sound horeg mengganggu lingkungan sekitar. Meski demikian, hiburan ini masih eksis di Jawa Timur.
Di tengah hiburan dan fatwa haram, sebenarnya berapa biaya sewa sound horeg yang selalu viral di media sosial. Benarkah bisa mencapai puluhan juta? Simak penjelasannya di sini:
Baca Juga:Segini Pendapatan Harian Sound Horeg untuk Sekali Tampil, Bisa Capai Rp 1 Miliar?Meski Menuai Kontra, Sound Horeg Masih Laris dengan Tarif Fantastis
Berapa biaya sewa sound horeg?
Biaya untuk menyewa hiburan sound horeg ternyata bervariasi, mulai dari Rp7 juta bahkan hingga puluhan juta rupiah.
Harga yang ditetapkan pun, bisa bergantung pada penyedia jasa dan juga fasilitas yang diminta oleh sang penyewa.
Harga sewa sound horeg pun dipengaruhi oleh spesifikasinya, fasilitas lighting, sewa DJ, hingga penari jalanan.
Sehingga semakin tinggi spesifikasi yang dimiliki sound horeg, tentunya harga sewanya pun menjadi mahal.
Selain itu juga biaya pembuatan speaker sound horeg pun bisa menjadi pertimbangan biaya sewa. Seperti biaya pembuatan untuk sound horeg yang berukuran standar, diperkirakan memakan nominal sebanyak Rp200-400 juta.
Nilai tersebut dimasukkan ke dalam kategori standar, untuk membuat modifikasi audio yang membuat speaker bergetar.
Meski demikian, biaya yang dikeluarkan untuk membuat sound horeg juga bervariasi. Tak jarang ada vendor sound horeg yang mengeluarkan biaya hingga miliaran. Guna membuat sound horeg berkualitas tinggi.
Baca Juga:Nyata! Lomba Menjatuhkan Botol dengan Dentuman Sound Horeg Jadi Hiburan WargaWaspada Sound Horeg! Dokter THT Ingatkan BahayaNY
Namun, yang menariknya ada beberapa wilayah di Jawa Timur ternyata tak mengenakan biaya sewa untuk parade sound horeg.
Misalnya wilayah Kecamatan Ngajum, Malang dan Kota Lawang diketahui tak menetapkan biaya sewa untuk sound horeg.
Terlepas dari kehadiran sound horeg sebagai hiburan, aktivitas ini dinilai telah mengganggu masyarakat karena frekuensi dihasilkan bisa menimbulkan getaran.
Sebagai tambahan istilah sound horeg berasal dari bahasa Jawa yang artinya bergetar, mengingat hiburan ini disertai suara keras dari dentuman bas sound system.
Bahkan dentuman yang dihadirkan, disebut-sebut bisa merusak rumah karena memiliki frekuensi besar. (*)