Presiden Prabowo Mendadak Panggil Kapolri dan Menteri Pertanian: Bahas Kasus Beras Oplosan

Presiden Prabowo Mendadak Panggil Kapolri dan Menteri Pertanian: Bahas Kasus Beras Oplosan
Ilustrasi Beras (sumber : freepik/freepik)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan mendadak di Istana Kepresidenan pada Rabu malam (30/7), memanggil sejumlah pejabat tinggi negara termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, terkait krisis beras oplosan yang tersebar luas di pasaran.

Siapa saja yang hadir?

Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 21.00 WIB dihadiri oleh:

  • Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
  • Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
  • Jaksa Agung ST Burhanuddin
  • Kepala PPATK Ivan Yustiavandana
  • Gubernur BI Perry Warjiyo
  • Kepala Bappisus Aries Marsudiyanto

Beberapa lembaga penegak hukum dan otoritas ekonomi juga terlibat untuk membahas penertiban beras oplosan secara menyeluruh 

Baca Juga:Jokowi, Prabowo, dan Gibran Nikmati Mi Jawa Bareng Usai Hadiri Kongres PSIPresiden Prabowo Berencana Luncurkan Koperasi Merah Putih: Dorong Ekonomi Rakyat dari Akar Rumput

Fokus pembahasan: Beras Oplosan

Agenda utama rapat berkisar pada pelanggaran standar mutu beras premium dan medium. Menteri Pertanian melaporkan adanya 212 merek beras yang tidak sesuai standar nasional dan banyak mengandung patahan (broken) melebihi batas toleransi. Presiden Prabowo langsung mengarahkan agar Kapolri dan Jaksa Agung menindak tegas tanpa kompromi terhadap pihak-pihak yang terbukti menjual beras oplosan 

Kapolri menegaskan bahwa saat ini penyidikan telah ditingkatkan ke tahap penyidikan terhadap empat produsen besar. Investigasi dilakukan setelah pemeriksaan terhadap 16 produsen serta 39 saksi dan empat ahli, ditambah operasi penggeledahan dan penyitaan di lokasi produksi dan gudang 

Arahan Presiden & Tindak Lanjut

Prabowo memberikan instruksi tegas: penegakan hukum wajib dilakukan sesuai aturan, tanpa toleransi bagi pelanggar. PPATK dan BI dipanggil untuk memantau alur distribusi dan potensi manipulasi transaksi. (*)

0 Komentar