KURASI MEDIA – Baru-baru ini beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria tengah menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Hal ini menjadi sorotan, usai terdapat lirik yang diubah.
Pria di dalam video tersebut, mengubah lirik lagu Indonesia Pusaka menjadi sindiran tajam terhadap pemerintah, atas maraknya praktik korupsi dan mafia di Tanah Air.
Sebagaimana diketahui, pria yang nampak memakai baju berwarna abu-abu dan merah itu mengunggah konten ia menyanyikan lagu Indonesia Pusaka ke akun TikTok pribadinya.
Baca Juga:Viral soal Bendera One Piece, Ternyata Sri Mulyani Pernah Cosplay Jadi LuffyViral Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Pemerintah Kecam dan Tegaskan Sanksi Hukum
Sebagian warganet menyoroti lirik lagu yang diubah, karena dianggap mengangkat sejumlah isu sensitif di Indonesia. Mulai dari dugaan penyalahgunaan dana pajak, hingga kerugian di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Berikut lirik lengkap yang mengalami perubahan:
Indonesia tanahnya mafia
Koruptornya di mana-mana
Indonesia sangat kaya raya
Tapi rakyat banyak sengsara
Rakyat bayar pajak semua
Uangnya entah lari ke mana
Badan Usaha Milik Negara
Anehnya kok rugi semua
Adapun setelah video tersebut viral, sang pemilik akun TikTok @mas*** langsung menghapusnya. Namun banyak warganet yang telah membagikan, serta mengunggah ulang.
Sehingga hal tersebut menjadi topik perbincangan hangat di jagat maya, seperti X (sebelumnya Twitter).
“Syairnya mewakili kondisi nyata, rakyat berhak menyampaikan pikiran dan perasaanya. Salut Bung,” tulis akun @popp***.
“Kenapa ya orang-orang pada kepanasan dengan lirik lagu ini? Padahal isinya fakta. Tapi ketika SDAnya dirampok pada diem-diem aja. Sakit,” balas @bafa***.
“Panta uterus orang ini, jangan sampai diciduk atau diintimidasi pihak yang tidak suka. Sekarang kan balik ke orba, beda dikit si parjo langsung gerak,” tulis @iane***.
“Pemberani kita sebut king,” puji akun @mifta***.
Mengetahui video nya viral dan mendapatkan beragam reaksi, tak lama pria tersebut memberikan klarifikasi melalui video teranyar.
Baca Juga:Pertama se-Indonesia, Kabupaten Bandung Resmikan Kantor Bersama Satgas Percepatan Program MBG1 dari 10 Anak Sekolah di Indonesia Terindikasi Depresi, Media Sosial Jadi Pemicu
Ia menjelaskan tindakannya hanya bentuk kekecewaan pribadi terhadap kondisi bangsa yang dinilai belum berpihak kepada rakyat kecil.
Terakhir ia pun menyatakan bahwa tidak ada pihak yang memaksanya untuk membuat klarifikasi. Video tersebut, ia buat secara sukarela untuk menghindari kesalahpahaman lebih jauh.