KURASI MEDIA – Film animasi nasional bertajuk Merah Putih One for All yang digadang-gadang membawa semangat persatuan dan nasionalisme justru menuai sorotan tajam publik. Sejak dirilis menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, film berdurasi 80 menit ini ramai dibicarakan di media sosial, namun bukan karena pujian melainkan gelombang kritik dari warganet.
Mengisahkan petualangan delapan anak dari beragam latar budaya di Indonesia, Merah Putih One for All menempatkan misi mencari bendera pusaka yang hilang sebagai inti cerita. Dengan pesan moral tentang keberagaman, persatuan, dan semangat juang, film ini awalnya diproyeksikan sebagai tonggak kebangkitan animasi lokal.
Namun, reaksi warganet didominasi nada kekecewaan. Kritik yang paling sering muncul mencakup kualitas animasi yang dinilai kurang mulus, representasi budaya yang dianggap dangkal atau stereotip, serta alur cerita yang dinilai terburu-buru. Beberapa netizen juga menilai pesan persatuan yang diusung terasa terlalu menggurui.
Baca Juga:Dominasi PSG dalam Perebutan Ballon d'Or 2025, Wajah Baru Siap Menggebrak!Laga Puncak Emirates Cup 2025: Arsenal vs Athletic Bilbao, Ajang Pembuktian Dua Tim Terluka
“Idenya bagus, tapi eksekusinya belum layak untuk layar lebar,” tulis salah satu komentar yang mendapat banyak dukungan. Ada pula yang menyoroti desain karakter dan latar budaya yang menurut mereka lebih menyerupai kostum parade daripada penggambaran autentik.
Kritik serupa juga datang dari @muliaassegaf. “Dengan grafis sekelas keluarga Somat, ekspektasi pasti rendah. Tapi di sisi lain ini nunjukin sedikit perkembangan animasi Indonesia yang mulai dilirik masyarakat bahkan pemerintahan berkat Jumbo. Tapi kok bisa se buru-buru itu ya?”
“Kalau niat untuk mengejar kualitas, bisa dimulai dari film durasi pendek dulu. Jangan langsung tayang di bioskop hanya untuk memeriahkan acara nasional. Itu kesannya cuma buat memenuhi LPJ aja. Premisnya juga terlalu dibuka semua di trailer. Gimana penonton mau terhubung secara emosional dengan karakter?” tulis @mbahmuu_Ya.
Meski begitu, beberapa komentar juga memberi semangat pada para animator Indonesia yang berani berkarya di tengah tantangan industri kreatif lokal.
Film ini menjadi perbincangan hangat di tengah momen menjelang HUT RI ke-80.