KURASI MEDIA – Federasi Sepak Bola Norwegia (NFF) resmi mengumumkan bahwa seluruh pendapatan dari laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Israel pada 11 Oktober 2025 akan didonasikan guna membantu korban krisis kemanusiaan di Gaza.
Presiden NFF, Lise Klaveness, menegaskan pihaknya tidak bisa bersikap netral di tengah penderitaan panjang masyarakat Palestina. Seluruh keuntungan dari penjualan tiket nantinya akan disalurkan langsung kepada organisasi kemanusiaan yang aktif memberikan bantuan darurat di Gaza.
“Kami ingin memastikan dana ini mendukung lembaga yang setiap hari bekerja menyelamatkan nyawa dan memberikan pertolongan langsung di lapangan,” ucap Klaveness dikutip dari ESPN.
Baca Juga:10 TWS Terbaik 2025 Harga 100 Ribuan, Suara Nendang & Cocok Buat Gaming!Xiaomi Siap Luncurkan HyperOS 3 Berbasis Android 16, Ini Daftar HP yang Kebagian Pertama
Pertandingan kualifikasi di Stadion Ullevaal, Oslo, akan mulai membuka penjualan tiket pekan depan. Dari total kapasitas 26.000 kursi, sekitar 3.000 tiket tidak akan dijual demi alasan keamanan. NFF juga telah menjalin koordinasi dengan UEFA serta pihak kepolisian agar laga berjalan aman dan lancar.
Israel Minta Norwegia Kecam Hamas
Keputusan Norwegia ini langsung menuai respons dari Federasi Sepak Bola Israel. Dalam pernyataan yang dimuat The Telegraph, mereka meminta Norwegia tidak hanya menyalurkan dana bantuan, tetapi juga ikut mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel menegaskan agar dana sumbangan tidak jatuh ke pihak-pihak yang dianggap terkait dengan terorisme.
Sejak pecahnya konflik pada Oktober 2023, Israel tidak bisa memainkan laga kandang di negaranya sendiri. Pada Maret 2025 lalu, duel Israel kontra Norwegia bahkan digelar di Hungaria, di mana Norwegia menang 4–2. Saat ini, Norwegia memimpin klasemen grup yang juga dihuni Israel dan Italia.
Italia Desak Israel Dikeluarkan dari Kompetisi
Sementara itu, Asosiasi Pelatih Sepak Bola Italia (AIAC) mendesak agar Israel untuk sementara dikeluarkan dari kompetisi internasional. Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada FIGC, UEFA, dan FIFA, AIAC menilai sepak bola tidak boleh menutup mata terhadap jatuhnya banyak korban jiwa dari kalangan pemain, pelatih, dan ofisial akibat konflik di Gaza.
“Rasa sakit masa lalu tidak boleh membuat kita kehilangan nurani dan kemanusiaan,” tegas AIAC dalam pernyataan resminya.