Persib Gagal Penalti Dua Kali, Bojan Hodak Bereaksi

Bojan Hodak
Komentar Bojan Hodak melihat Persib Bandung gagal mengeksekusi penalti di laga melawan PSIM Yogyakarta. (persib.co.id)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak bereaksi setelah timnya gagal mengeksekusi dua kali penalti di laga melawan PSIM Yogyakarta.

Skuad Maung Bandung hanya mampu membawa pulang satu poin dalam lawatannya ke Stadion Sultan Agung, Bantul pada pekan ketiga Super League, Minggu 24 Agustus 2025, kemarin sore.

Persib sempat tertinggal lebih dulu dari PSIM Jogja, lewat gol titik putih yang dicatatkan Ze Valente pada menit 64.

Baca Juga:Viral! Bentrokan Suporter Pecah Usai Laga PSIM vs PersibPersib Gagalkan Kemenangan PSIM, Dramatis Hingga Ujung Laga

Namun, mereka berhasil menggagalkan kemenangan Laskar Mataram setelah Patricio Matricardi berhasil menyamakan kedudukan di penghujung laga lewat tandukannya.

Dua Kali Gagal Penalti

Sebenarnya Persib memiliki dua kesempatan emas untuk membawa pulang tiga poin dari Bantul. Mereka mendapat dua hadiah penalti dari wasit di babak kedua.

Pertama saat Reva Adi kedapatan handsball di area terlarang, pada menit 70. Namun Uilliam Barros yang maju sebagai algojo gagal menjalankan tugasnya setelah tendangannya melambung jauh di atas mistar.

Persib kembali mendapat tendangan 12 pas di masa injury time babak kedua, setelah Reva Adi melanggar Frans Putros di kotak penalti.

Lagi-lagi peluang tersebut terbuang sia-sia setelah sepakan Marc Klok masih bisa digagalkan oleh kiper PSIM Jogja, Cahya Supriadi.

Bojan Hodak pun menyoroti kegagalan timnya dalam situasi tersebut. Ia dibuat tidak bisa berkata-kata setelah dua algojo Persib gagal menjalankan tugasnya dengan baik.

“Kami gagal memanfaatkan dua penalti, apa yang harus saya katakan ketika ada dua penalti gagal dalam satu pertandingan,” kata Bojan Hodak selepas pertandingan.

Baca Juga:Bojan Hodak Meradang Setelah Persib Dibungkam Persijap JeparaWiliam Marcilio Dikritik Bobotoh, Bojan Hodak Pasang Badan

Ia menjelaskan bahwa Uilliam Barros dan Marc Klok dipilih karena keduanya tidak pernah gagal dalam mengeksekusi bola dalam situasi tendangan penalti, selama sesi latihan.

“Saya hanya bisa katakan, Barros tidak pernah gagal penalti di latihan dalam dua bulan terakhir,” ungkap pelatih berusia 54 tahun tersebut.

“Dan Marc musim lalu adalah algojo kami juga, jadi dalam dua tahun terakhir saya rasa dia juga tidak pernah gagal,” jelasnya.

Penyelesaian Akhir Masih Jadi Masalah

Sementara itu, pelatih asal Kroasia tersebut cukup puas melihat performa lini pertahanan Maung Bandung di pertandingan tersebut.

0 Komentar