Lebih dari Sekadar Jaminan, JKN Menjadi Penyelamat Kesehatan Fika dan Keluarga

Lebih dari Sekadar Jaminan, JKN Menjadi Penyelamat Kesehatan Fika dan Keluarga
Lebih dari Sekadar Jaminan, JKN Menjadi Penyelamat Kesehatan Fika dan Keluarga.
0 Komentar

KURASI MEDIA – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi penopang utama bagi jutaan masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan yang layak, mudah, dan terjangkau.

Sejak pertama kali diluncurkan, program ini tidak hanya meringankan beban biaya berobat, tetapi juga memberikan kepastian dan ketenangan saat kondisi darurat datang tanpa diduga.

Dengan sistem rujukan berjenjang, kerja sama dengan fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh Indonesia, serta dukungan teknologi seperti aplikasi Mobile JKN, program ini terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman.

Baca Juga:Ketika Sakit Datang, Program JKN Jadi HarapanDari Layanan Kesehatan Hingga Administrasi, Riyan Merasakan Kemudahan dari Program JKN

JKN tidak hanya menyentuh sisi medis, tetapi juga menjangkau aspek sosial, ekonomi, dan kemanusiaan masyarakat Indonesia.

Seperti yang dirasakan oleh Fika Fauziah(24), warga Ciamis yang kini bekerja di Sukabumi.

Ia menjadi saksi hidup bagaimana JKN mengubah rasa cemas menjadi harapan, dan menghadirkan layanan kesehatan tanpa diskriminasi.

Tak semua perjuangan melawan penyakit dimulai dari rumah sakit.

Bagi Fika, titik balik dari kesehatannya justru berawal dari ketidaktahuan yang akhirnya membuka mata tentang betapa pentingnya perlindungan jaminan kesehatan.

Perempuan asal Tasikmalaya yang kini bekerja di Sukabumi ini membagikan kisahnya sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak masih remaja.

“Sejak zaman Askes, saya sudah menjadi peserta JKN. Awalnya sebagai tanggungan orang tua di kelas 1. Sekarang karena sudah bekerja, saya sebagai peserta PPU,” ucap Fika.

Fika pernah mengidap Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau yang lebih dikenal sebagai saraf kejepit, saat ia tengah menempuh pendidikan di Purwokerto.

Baca Juga:Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke PedalamanOptimalkan Tingkat Kepesertaan, BPJS Kesehatan Sosialisasikan Program JKN Bersama Serikat Pekerja

Penyakit ini membuat aktivitas hariannya terganggu, bahkan berjalan pun menjadi sulit.

Kala itu, faskes pertamanya terdaftar di Ciamis, sementara ia berada ratusan kilometer jauhnya.

“Saya tidak tahu kalau ternyata peserta JKN bisa mendapatkan layanan di luar wilayah maksimal tiga kali dalam sebulan. Karena panik, saya datang ke faskes terdekat dan bersedia bayar. Tapi ternyata, saya tidak dikenakan biaya sama sekali,” katanya.

Peristiwa itulah yang membuatnya mulai lebih memahami manfaat besar dari keikutsertaannya sebagai peserta JKN.

Ia kemudian menjalani proses pengobatan lanjutan yang terdiri dari rawat inap, fisioterapi, dan beberapa kali tindakan radiologi seperti rontgen.

0 Komentar