Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara: Dari Indonesia hingga Maroko

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara: Dari Indonesia hingga Maroko
Ilustrasi: Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara: Dari Indonesia hingga Maroko (freepik)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah, umat Islam di seluruh dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang dikenal dengan Maulid Nabi.

Peringatan ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga wujud cinta, penghormatan, dan teladan terhadap Rasulullah SAW. Uniknya, meski tujuan perayaan sama, setiap negara memiliki tradisi khas yang mencerminkan identitas budaya dan lokalitas masing-masing.

Berikut ragam tradisi Maulid Nabi di berbagai negara:

1. Indonesia

  • Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tradisi Maulid yang sangat beragam.
  • Di Yogyakarta dan Surakarta, dikenal Sekaten, perayaan Maulid dengan nuansa budaya Jawa yang menampilkan gamelan, kirab pusaka, serta gunungan hasil bumi.
  • Di Sumatera Barat, ada tradisi Bungo Lado, yakni membawa hasil panen dan makanan yang dihias indah untuk dibagikan di masjid.

Selain itu, umat Muslim juga mengadakan pengajian akbar, pembacaan shalawat, serta santunan anak yatim.

2. Brunei Darussalam

Baca Juga:Link Download Poster Maulid Nabi 1447 H/2025 Gratis, Klik di Sini!Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna

  • Di Brunei, Maulid Nabi menjadi perayaan besar kerajaan yang dipimpin langsung oleh Sultan.
  • Puncaknya disebut Perarakan Agung, yaitu pawai besar di ibu kota Bandar Seri Begawan.
  • Ribuan peserta, termasuk Sultan, berjalan sambil melantunkan shalawat dengan pakaian tradisional yang memukau.

Perayaan ini bahkan menarik wisatawan mancanegara karena kemeriahannya.

3. Mesir

  • Di Mesir, suasana Maulid Nabi sangat meriah, terutama di Kairo.
  • Jalanan dipenuhi lampu warna-warni dan musik Sufi tradisional.
  • Tarekat Sufi mengadakan parade sambil berzikir dengan pakaian khas mereka.

Tradisi kuliner khasnya adalah Halawet al-Moulid, manisan kacang dan biji-bijian yang dibagikan sebagai simbol berbagi kebahagiaan.

4. Turki

  • Di Turki, perayaan ini dikenal sebagai Mevlid Kandili dan berlangsung dengan lebih khidmat.
  • Umat Muslim memenuhi masjid untuk berdoa, membaca Al-Qur’an, dan melantunkan shalawat.

Di rumah-rumah, keluarga juga membaca doa serta karya sastra sufi yang mengisahkan kehidupan Nabi. Malam Maulid dipercaya sebagai malam penuh berkah.

5. Pakistan

  • Di Pakistan, suasana Maulid Nabi begitu semarak.
  • Masjid, bangunan, dan rumah dihiasi lampu kelap-kelip serta bendera nasional.

Ribuan jamaah berkumpul untuk mengikuti ceramah, menonton film sejarah Nabi, hingga menikmati hidangan yang dibagikan secara gratis. Perayaan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi.

0 Komentar