Work Life Balance Ala Gen Z

Work Life Balance yang Dimaksud Gen Z
Ilustrasi foto : freepik/freepik
0 Komentar

KURASI MEDIA – Istilah work life balance bukan hal baru, tetapi kini semakin populer setelah menjadi sorotan generasi Z (Gen Z) yang mulai mendominasi dunia kerja. Bagi mereka, bekerja bukan sekadar mencari nafkah, melainkan juga tentang menjaga kesehatan mental, mengembangkan diri, serta tetap punya waktu untuk kehidupan pribadi.

Lalu, apa sebenarnya makna work life balance menurut Gen Z, dan bagaimana cara mereka mewujudkannya?

Apa Itu Work Life Balance?

Secara umum, work life balance berarti kondisi ketika seseorang mampu menyeimbangkan waktu, energi, dan perhatian antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Bukan berarti bekerja sedikit, melainkan mengatur agar pekerjaan tidak sepenuhnya menguasai hidup.

Baca Juga:Tips Sukses Interview Kerja untuk Fresh Graduate: Pertanyaan, Jawaban, dan PenampilanTanda-tanda Burnout dan Cara Mengatasinya dengan Bijak

Generasi sebelumnya sering memaknai kerja keras dan lembur sebagai bentuk dedikasi. Namun, Gen Z justru melihat bahwa produktivitas bisa dicapai dengan cara yang lebih sehat tanpa harus mengorbankan waktu beristirahat atau kebahagiaan pribadi.

Perspektif Gen Z tentang Work Life Balance

1. Kesehatan Mental sebagai Prioritas

Gen Z lebih terbuka dalam membicarakan isu mental health. Mereka beranggapan bahwa pekerjaan seharusnya tidak membuat stres berlebihan. Jika tekanan kerja mengganggu kesehatan mental, mereka cenderung mencari lingkungan kerja yang lebih mendukung.

2. Fleksibilitas Waktu dan Tempat Kerja

Bekerja secara remote atau hybrid menjadi salah satu preferensi utama Gen Z. Fleksibilitas membuat mereka bisa tetap produktif sekaligus punya waktu untuk keluarga, hobi, atau aktivitas sosial.

3. Tidak Hanya Fokus pada Gaji

Meski penghasilan penting, Gen Z menilai faktor lain seperti work environment, kesempatan pengembangan diri, serta budaya perusahaan yang sehat sebagai hal yang sama pentingnya.

4. Ruang untuk Self-Development

Bagi Gen Z, pekerjaan yang ideal adalah yang memberi ruang untuk belajar keterampilan baru. Mereka ingin bertumbuh, bukan sekadar bekerja dengan rutinitas monoton.

5. Waktu Luang untuk Kehidupan Pribadi

Banyak Gen Z yang menolak budaya hustle tanpa henti. Mereka lebih memilih punya waktu untuk traveling, olahraga, atau sekadar istirahat dibanding harus mengorbankan semua energi demi pekerjaan.

Cara Gen Z Mencapai Work Life Balance

0 Komentar