KURASA MEDIA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada awal perdagangan Senin (1/9/2025). IHSG terperosok 259,92 poin atau 3,32% ke posisi 7.570,56. Tekanan jual terjadi di tengah maraknya aksi demonstrasi besar di Jakarta serta sejumlah daerah lain, yang membuat sentimen investor semakin tertekan.
IHSG dibuka di 7.620,09 dan sempat menyentuh titik terendah 7.547,56. Hingga pagi ini, volume transaksi tercatat 3,27 miliar saham dengan nilai Rp 2,81 triliun dari 202.414 kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun menyusut menjadi Rp 13.768 triliun.
Dari sisi pergerakan saham, hanya 20 emiten yang menguat, sementara 617 saham melemah, dan 26 stagnan. Hampir seluruh sektor tertekan, dengan penurunan terdalam dialami sektor barang siklikal (-3,52%), infrastruktur (-3,54%), teknologi (-3,38%), transportasi (-3,35%), properti (-3,24%), keuangan (-2,86%), energi (-2,80%), dan bahan baku (-2,92%).
Baca Juga:BRI melalui YBM BRILiaN Region 9 Gelar Khitanan Massal Bersama Green TeamBRI Serahkan Simbolis Beasiswa Pelajar & Kick Off Renovasi Sekolah di Sukabumi
Meski mayoritas melemah, beberapa saham justru melesat. PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) memimpin daftar penguat dengan lonjakan 32,10% ke Rp 214. Saham PT Pinnacle Persada Investama (XPLQ) naik 25%, dan PT Shield On Service (SOSS) menguat 23,66%.
Di sisi lain, saham yang paling tertekan antara lain PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) yang jatuh 13,19% ke Rp 79, PT Trimuda Nuansa Citra (TNCA) merosot 12,85%, serta PT MAP Boga Adiperkasa (MAPB) yang turun 12,65% ke Rp 1.450.
Menurut analis Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, aksi protes masyarakat soal gaji dan tunjangan DPR, dana pendidikan, serta program makan sekolah menjadi sentimen dominan. Gejolak tersebut pekan lalu sudah menyeret IHSG turun lebih dari 2% serta membuat rupiah terdepresiasi hampir 1%.“Pasar saat ini akan mencermati jalannya demonstrasi dan respons otoritas, baik Bank Indonesia, BEI, maupun OJK, untuk meredam potensi kepanikan,” kata David dalam riset hari ini.