KURASI MEDIA – Liverpool meraih kemenangan tipis 1-0 atas Arsenal di Anfield, Minggu (31/8/2025), dalam laga Premier League yang berlangsung penuh tensi tinggi. Hasil ini memperpanjang start sempurna The Reds dengan tiga kemenangan dari tiga pertandingan pertama, sekaligus menempatkan mereka di puncak klasemen dengan sembilan poin. Chelsea membuntuti di posisi kedua dengan tujuh poin, sementara Arsenal tertahan di peringkat ketiga dengan enam angka.
Pertandingan dimulai dengan tempo sangat hati-hati. Arsenal dikejutkan ketika bek andalannya, William Saliba, harus ditarik keluar pada menit kelima karena cedera dan digantikan Mosquera. Meski kehilangan pilar pertahanan, tim tamu tetap tampil dominan pada babak pertama dengan penguasaan bola lebih banyak. Beberapa peluang emas dari Madueke dan Gabriel nyaris berbuah gol, sementara Liverpool terlihat pasif dan hanya sesekali mengandalkan serangan balik cepat.
Memasuki babak kedua, intensitas semakin meningkat. Arsenal mencoba terus menekan, tetapi Liverpool mulai menemukan alur permainan. Van Dijk memberi ruang bagi Salah untuk menciptakan ancaman, meski penyelesaian masih belum menemui sasaran.
Baca Juga:Drama di San Siro! Gol Dumfries Tak Cukup Selamatkan Inter dari KekalahanPersib Datangkan Eliano Reijnders dan Andrew Jung di Deadline Day Bursa Transfer
Gol penentu baru tercipta pada menit ke-83. Dominik Szoboszlai mengeksekusi tendangan bebas brilian dari luar kotak penalti yang meluncur deras ke pojok gawang David Raya. Gol spektakuler itu memicu ledakan sorakan Anfield, sementara kubu Arsenal hanya bisa terdiam.
Menjelang akhir laga, The Reds tampil disiplin menjaga keunggulan dengan blok rendah dan bertahan rapat. Arsenal sempat memprotes penalti yang tak digubris wasit dan bahkan meningkatkan agresivitas lewat Eze di menit tambahan, namun pertahanan Liverpool tetap kokoh hingga peluit panjang berbunyi.
Kemenangan ini bukan sekadar tambahan tiga poin, melainkan juga bukti mental juara Liverpool di laga besar. Bagi Arsenal, dominasi permainan tanpa hasil kembali menegaskan kelemahan mereka dalam penyelesaian akhir pada pertandingan krusial.