KURASI MEDIA – Dua artis yang terjun ke dunia politik, Uya Kuya dan Eko Patrio, resmi dinonaktifkan dari keanggotaannya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mulai hari ini. Keputusan ini diumumkan setelah rapat internal Badan Kehormatan (BK) DPR bersama pimpinan fraksi.
Alasan Dinonaktifkan
Menurut keterangan resmi BK DPR, penonaktifan kedua anggota dewan tersebut terkait dengan pelanggaran kode etik dan ketidakhadiran berulang kali dalam sidang paripurna maupun rapat komisi.
“Setelah melalui kajian dan klarifikasi, kami memutuskan menjatuhkan sanksi tegas berupa penonaktifan dari tugas keanggotaan DPR terhadap saudara Uya Kuya dan Eko Patrio,” ujar Ketua BK DPR dalam konferensi pers.
Baca Juga:Penjarahan Rumah Anggota DPR Ahmad Sahroni: Dari Piano hingga Celana Dalam, Warga Geram Usai Dirinya BlunderWaduh! Rumah Uya Kuya di Duren Sawit yang Dijarah Massa, Ternyata Sudah Lama Kosong
Selain itu, sejumlah sumber internal menyebutkan ada dugaan keterlibatan keduanya dalam praktik yang dinilai tidak sesuai dengan integritas sebagai wakil rakyat, meskipun pihak DPR tidak merinci lebih jauh.
Karier Politik Uya Kuya dan Eko Patrio
Uya Kuya, yang dikenal sebagai presenter dan entertainer, masuk ke DPR lewat Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024. Ia duduk di Komisi IX yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan.Eko Patrio, komedian sekaligus politikus senior PAN, sebelumnya sudah menjabat beberapa periode di DPR. Ia dikenal cukup aktif di Komisi X yang membidangi pendidikan dan kebudayaan.Keduanya menjadi sorotan publik sejak awal karena latar belakang sebagai artis yang dinilai membawa warna berbeda di parlemen. Namun, performa mereka belakangan ini dikritik lantaran minim kontribusi dalam legislasi dan pengawasan.
Reaksi Publik dan Partai
Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai kendaraan politik keduanya menyatakan menghormati keputusan DPR. “Kami menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme di parlemen. Partai akan segera menyiapkan nama pengganti antar waktu (PAW),” ungkap Sekjen PAN.
Di media sosial, banyak warganet menanggapi dengan beragam komentar. Ada yang mendukung keputusan tersebut karena dianggap bentuk ketegasan DPR, namun tidak sedikit pula yang menyayangkan karena menilai penonaktifan ini terkait dinamika politik internal.
Proses Selanjutnya
Dengan dinonaktifkannya Uya Kuya dan Eko Patrio, kursi mereka di DPR akan segera diisi melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW). PAN disebut sudah menyiapkan sejumlah nama kader untuk menggantikan posisi tersebut.