KURASI MEDIA – Gelombang aksi protes yang merebak di berbagai daerah Indonesia dalam beberapa hari terakhir tidak hanya menyuarakan “17+8 Tuntutan Rakyat” yang ramai di media sosial. Dari jalanan hingga jagat maya, muncul simbol baru yang semakin memperkuat identitas gerakan antaralin warna pink, hijau, dan belakangan biru.
Fenomena penggunaan warna ini bukan sekadar tren visual, melainkan simbolisasi yang lahir dari peristiwa nyata di lapangan.
Asal-usul Warna Pink
Warna pink mulai dikenal publik setelah sosok Ana, seorang perempuan berkerudung merah muda, tampil berani berorasi di hadapan barisan polisi dengan tameng lengkap. Aksinya yang terekam kamera kemudian viral di media sosial, memantik simpati dan menghadirkan simbol keberanian perempuan dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
Baca Juga:Cara Edit Foto Dua Warna Pink Hijau yang Sedang Viral tanpa RibetCara Gampang Ubah Foto Profil Jadi Brave Pink dan Hero Green yang Viral di Medsos
Secara psikologis, pink kerap diasosiasikan dengan kelembutan, kasih sayang, serta energi feminin yang menenangkan. Dalam konteks gerakan, warna ini melambangkan keteguhan hati, keberanian, dan cinta yang menyatukan massa aksi.
Filosofi Warna Hijau
Hijau muncul sebagai simbol kuat setelah tragedi yang menimpa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, yang meninggal dunia tertabrak kendaraan taktis Brimob saat aksi 29 Agustus 2025. Peristiwa ini menjadi titik balik solidaritas rakyat terhadap para driver ojol, yang dianggap dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat kecil.
Dalam psikologi warna, hijau sering dikaitkan dengan harapan, optimisme, dan kehidupan baru. Bahkan studi menunjukkan hijau dapat memicu bias optimisme dalam ingatan manusia. Karena itu, hijau di jalanan kini hadir sebagai lambang solidaritas rakyat kecil, semangat kolektif, dan harapan akan perubahan.
Simbol Warna Biru
Seiring berkembangnya aksi, warna biru ikut disematkan oleh sebagian massa. Biru dipandang sebagai tanda peringatan darurat atas kondisi politik dan sosial yang semakin genting. Warna ini menegaskan bahwa situasi telah mencapai titik krisis yang tidak bisa lagi diabaikan.
Warna sebagai Bahasa Perlawanan
Ketiga warna tersebut pink, hijau, dan biru tidak hanya menjadi elemen estetika visual. Mereka kini berfungsi sebagai bahasa simbolik perlawanan rakyat. Pink mewakili keberanian, hijau membawa harapan, dan biru menjadi alarm darurat atas keadaan bangsa.