KURASI MEDIA – Teks khutbah Jumat 5 September 2025 yang bisa dibacakan oleh para khatib pada pelaksanaan sholat Jumat, nanti.
Teks Khutbah Jumat 5 September 2025 pekan ini, akan membahas tentang “Kritik Santun, Cermin Cinta Tanah Air dalam Islam”.
Islam mengajarkan keseimbangan antara rakyat dan pemimpin. Rakyat wajib taat kepada pemimpin selama tidak memerintahkan maksiat, dan rakyat pun berhak menyampaikan nasihat jika pemimpin keliru.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas KenabianTeks Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
Tetapi, nasihat itu harus disampaikan dengan cara yang santun, penuh hikmah, bukan dengan caci maki, hujatan, atau provokasi.
Teks Khutbah Jumat
Melansir dari laman NU Online, berikut teks khutbah Jumat 5 September 2025, yang membahas tentang kritik santun, cermin cinta tanah air dalam Islam.
Khutbah I
الْحَمْدُ ِللهِ. الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya.
Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt
Di antara nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada kita adalah hidup di negeri yang merdeka, aman, dan damai.
Kemerdekaan dan kedamaian ini tentu harus kita jaga bersama, bukan hanya dengan doa dan ibadah, tetapi juga dengan sikap kritis dan peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Islam mengajarkan keseimbangan antara rakyat dan pemimpin. Rakyat wajib taat kepada pemimpin selama tidak memerintahkan maksiat, dan rakyat pun berhak menyampaikan nasihat jika pemimpin keliru.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 22 Agustus 2025: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama KitaTeks Khutbah Jumat 22 Agustus 2025: Menjadikan Aktivitas Bekerja Sebagai Ibadah kepada Allah
Tetapi, nasihat itu harus disampaikan dengan cara yang santun, penuh hikmah, bukan dengan caci maki, hujatan, atau provokasi.
Allah Taala berfirman dalam surat An-Nahl 125:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk”. (QS An-Nahl: 125).