Meski Hidup Sederhana, Lia Juliani Tetap Prioritaskan Iuran BPJS Kesehatan untuk Keluarganya

Lia Juliani Tetap Prioritaskan Iuran BPJS Kesehatan untuk Keluarganya
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan hadir untuk memastikan bahwa layanan kesehatan gigi dasar dan tindakan medis termasuk penambalan, pencabutan, hingga perawatan akar gigi, dapat diakses oleh seluruh peserta tanpa harus terbebani biaya besar
0 Komentar

KURASI MEDIA, Bandung – Kesehatan gigi dan mulut sering kali terabaikan oleh sebagian masyarakat Indonesia, padahal gangguan pada area ini dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa masalah gigi berlubang hingga infeksi pada akar gigi masih menjadi keluhan terbanyak yang dialami masyarakat. Perawatan lanjutan seperti perawatan saluran akar (root canal treatment) kerap memerlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi jika dilakukan di klinik atau rumah sakit swasta.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan hadir untuk memastikan bahwa layanan kesehatan gigi dasar dan tindakan medis termasuk penambalan, pencabutan, hingga perawatan akar gigi, dapat diakses oleh seluruh peserta tanpa harus terbebani biaya besar.

Baca Juga:Bukti JKN Milik Semua Kalangan, Mahasiswa Ini Rasakan Langsung Manfaat Progam JKNMemperingati HUT ke-57, BPJS Kesehatan Gelar GEMA KOMPAS JKN bersama Komunitas di Kota Bandung

Selama prosedur tersebut masuk dalam cakupan manfaat yang dijamin dan sesuai indikasi medis, peserta dapat menjalani perawatan di fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama.

Hal inilah yang dirasakan langsung oleh Lia Zuliani (48), seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak yang tinggal di Bandung. Meski hidup sederhana dan tidak bergelimang harta, Lia selalu memprioritaskan pembayaran iuran BPJS Kesehatan setiap bulannya sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri kelas 3.

“Kalau soal kesehatan, saya enggak mau main-main. Walaupun penghasilan pas-pasan, iuran BPJS Kesehatan selalu saya sisihkan dulu setiap bulan. Soalnya, kalau sakit dan harus berobat tanpa BPJS Kesehatan, biayanya bisa jauh lebih besar,” tutur Lia dengan senyum hangat.

Beberapa bulan terakhir, Lia harus menjalani serangkaian pengobatan gigi yang tidak selesai dalam sekali kunjungan. Setelah diperiksa, dokter menyatakan lubang giginya sudah mencapai akar sehingga diperlukan perawatan saluran akar. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang perlu dilakukan dengan kunjungan berulang.

“Awalnya saya pikir cuma sakit gigi biasa, ternyata setelah diperiksa, lubangnya sudah dalam banget sampai ke akar. Dokternya bilang harus dilakukan perawatan akar supaya giginya masih bisa dipertahankan. Jadinya saya harus kontrol berkali-kali,” ujarnya.

Lia juga mengaku terbantu dengan adanya inovasi teknologi dari BPJS Kesehatan yaitu aplikasi Mobile JKN. Melalui aplikasi ini, ia bisa mengambil antrean pelayanan secara online, mengecek status kepesertaan, hingga melihat riwayat pelayanan kesehatan tanpa harus datang ke kantor cabang.

0 Komentar