Mitos atau Fakta? Rahasia di Balik Pepatah Jawa, Bangun Siang Rezeki Dipatok Ayam!

Mitos atau Fakta? Rahasia di Balik Pepatah Jawa, Bangun Siang Rezeki Dipatok Ayam!
Ilustrasi: Dari Bangun Siang Hari
0 Komentar

KURASI MEDIA – Ungkapan “bangun siang rezeki dipatok ayam” sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Pepatah ini sering dipakai orang tua untuk menasihati anak-anak agar tidak bermalas-malasan dan membiasakan diri bangun pagi. Namun, apakah pepatah ini sekadar mitos turun-temurun atau memang ada dasar ilmiahnya?

Asal Usul Pepatah “Bangun Siang Rezeki Dipatok Ayam”

Pepatah ini lahir dari budaya agraris masyarakat Indonesia yang hidup di pedesaan. Pada masa itu, aktivitas bertani dimulai sejak pagi buta. Semakin cepat seseorang bangun, semakin banyak waktu yang ia miliki untuk bekerja dan mengolah lahan, sehingga peluang mendapatkan hasil pun lebih besar.

Masih Relevan atau Tidak?

Di era modern, pepatah ini masih relevan, meski dengan konteks berbeda. Riset menunjukkan bahwa bangun pagi dapat meningkatkan produktivitas, konsentrasi, dan kesehatan mental. Banyak orang sukses memiliki kebiasaan memulai hari lebih awal.

Baca Juga:Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Oli Motor? Ini PanduannyaTips Ampuh Hentikan SMS Pinjol Ilegal, Bisa di Android dan iPhone

Namun, tidak semua orang cocok dengan pola tidur pagi. Ada juga tipe night owl (orang yang lebih aktif di malam hari) yang justru lebih produktif saat orang lain beristirahat. Artinya, rezeki atau kesuksesan tidak semata ditentukan dari jam bangun, melainkan dari disiplin, manajemen waktu, dan etos kerja.

Meski kerap dianggap sepele, pepatah ini sebenarnya menyimpan pesan moral yang berharga. Bangun pagi dapat melatih disiplin waktu, menjaga kesehatan tubuh karena tidur cukup dan bangun lebih awal baik untuk metabolisme, sekaligus membuka lebih banyak peluang karena banyak kegiatan penting seperti sekolah, bekerja, hingga dan mengembangkan bisnis.

Pepatah “bangun siang rezeki dipatok ayam” bukanlah hukum mutlak, melainkan nasihat bijak agar kita lebih disiplin dan tidak menyia-nyiakan waktu. Pada akhirnya, yang menentukan kesuksesan bukan hanya soal bangun pagi atau siang, melainkan konsistensi, kerja keras, dan cara mengelola waktu dengan baik.

0 Komentar