Menghargai Tradisi dan Alam
Masyarakat adat Bonokeling dikenal sebagai salah satu komunitas adat Jawa yang masih memegang teguh tradisi pertanian dan nilai-nilai spiritual. Aktivitas bertani mereka selalu disertai dengan ritual adat, mulai dari wiwitan sebelum menanam, wiwitan pari saat panen, hingga sedekah bumi sebagai wujud syukur atas hasil alam.
Di balik seluruh rangkaian adat tersebut, masyarakat Bonokeling meyakini bahwa air adalah anugerah dan pusaka yang wajib dijaga. Oleh karena itu, kehadiran sarana air bersih dari Telkom tidak hanya dilihat sebagai bantuan teknis, tetapi juga dipahami selaras dengan filosofi mereka dalam menjaga keseimbangan alam.
Dengan adanya program ini, masyarakat adat Bonokeling merasa lebih kuat untuk melanjutkan tradisi, menjaga sawah dan ladang, serta merawat hubungan harmonis dengan bumi. Bagi mereka, setiap tetes air yang kini mengalir akan diperlakukan dengan rasa hormat, syukur, dan kesadaran bahwa hidup manusia hanya akan berlangsung baik jika alam juga dijaga dengan baik.
Baca Juga:Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025Buktikan Kinerja Solid di Tengah Tantangan Global, Telkom Optimis Ciptakan Pertumbuhan Jangka Panjang
Komitmen Telkom untuk Keberlanjutan
Melalui inisiatif ini, Telkom menegaskan perannya sebagai perusahaan digital telco yang tidak hanya berfokus pada transformasi digital, tetapi juga turut serta dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Program ini menjadi bagian dari kontribusi Telkom dalam aspek sosial dan lingkungan. Telkom akan terus berupaya menghadirkan program-program yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi digital telco pilihan utama yang mendukung kemajuan bangsa. (*)