Mendorong Perubahan dari Lingkungan RT: ISWMP Ajak Kabupaten Bandung Barat Memilah Dari Sumber

ISWMP Ajak Kabupaten Bandung Barat Memilah Sampah Dari Sumber
ISWMP Ajak Kabupaten Bandung Barat Memilah Sampah Dari Sumber
0 Komentar

KURASI MEDIA, Bandung – Kabupaten Bandung Barat tengah menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Peningkatan volume sampah yang sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi tidak diimbangi dengan sistem pengelolaan yang memadai.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti, yang selama ini menjadi lokasi pembuangan utama, kini telah melebihi kapasitas. Ketika terjadi gangguan operasional di TPA tersebut, proses distribusi dan pengangkutan sampah menjadi terhambat, sehingga menyebabkan penumpukan sampah di berbagai titik dan menimbulkan dampak lingkungan maupun sosial yang signifikan[1] [2] [3] .

Sebagai catatan penting, meskipun TPA Sarimukti berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), namun statusnya adalah TPA regional yang berada di bawah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Artinya, KBB sejatinya tidak memiliki TPA sampah sendiri, sehingga seluruh ketergantungan pada Sarimukti semakin memperumit persoalan saat muncul kendala di lapangan.

Baca Juga:Bupati Bandung Dorong Partisipasi Masyarakat Melalui Koperasi Merah Putih dalam Kelola Sampah60 Persen Sampah di Jabar dari Rumah Tangga, KLH Tegaskan TPS Liar Coret Adipura

Kondisi ini menggambarkan adanya masalah pada lima aspek utama:

1. Teknologi dan Infrastruktur: Minimnya fasilitas pengolahan[4] yang berfungsi dengan baik seperti TPS3R, sarana pemilahan, dan sistem pengumpulan yang efisien.

2. Kelembagaan dan Tata Kelola: Belum optimalnya koordinasi antar pihak, termasuk dinas, desa, dan RT/RW.

3. Pendanaan dan Insentif: Keterbatasan alokasi dana serta belum adanya mekanisme insentif untuk warga yang memilah.

4. Peran Serta Masyarakat: Rendahnya kesadaran dan kebiasaan memilah sampah dari sumber.

5. Kebijakan dan Regulasi: Meskipun telah terbentuk beberapa aturan pemerintah daerah, namun masih menghadapi kendala dalam penerapannya. Meskipun telah terbentuk beberapa aturan pemerintah daerah, namun masih menghadapi kendala dalam penerapannya.Sistem yang masih berorientasi pada pendekatan “kumpul-angkut-buang” tanpa pemilahan dari sumber membuat volume sampah sulit dikendalikan.

Di sisi lain, pemerintah daerah terus berupaya mencari peluang di balik tantangan ini, khususnya terkait komposisi sampah yang dihasilkan masyarakat.

“Persoalan utama di Bandung Barat adalah dominasi sampah plastik yang sulit terurai. Kami memandang masalah ini bukan sebagai beban, melainkan peluang untuk menciptakan inovasi dan manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah,” ujar Jeje Ritchie Ismail, Bupati Kabupaten Bandung Barat.

0 Komentar