Teks Khutbah Jumat 19 September 2025: Upah Layak bagi Pekerja sebagai Jalan Menuju Keberkahan

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat tentang salah satu menuju jalan keberkahan adalah dengan memberikan upah yang layak kepada pekerja. (Pixabay/Mohamed_hassan)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Teks khutbah Jumat 19 September 2025 yang bisa dibacakan oleh para khatib pada pelaksanaan sholat Jumat, nanti.

Teks Khutbah Jumat 19 September 2025 pekan ini, akan membahas tentang “Upah Laya bagi Pekerja sebagai Jalan Menuju Keberkahan”.

Manusia bekerja untuk berbagai tujuan, yang paling mendasar adalah memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, dan papan melalui penghasilan.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 12 September 2025: Kendalikan Lisan, Rasakan KedamaianTeks Khutbah Jumat 12 September 2025: Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat dengan Sedekah

Tentu semuanya mesti diusahakan dengan halal dan benar. Dalam konteks perjanjian kerja, juga perlu diperhatikan soal pemberian upah atau gaji yang layak.

Agar pada akhirnya, lewat pekerjaan tersebut, dapat memberikan kesejahteraan, baik bagi majikan/pengusaha maupun bagi karyawan/pekerja/buruh.

Teks Khutbah Jumat

Melansir dari laman NU Online, berikut teks khutbah Jumat 19 September 2025, yang membahas tentang salah satu jalan menuju keberkahan adalah dengan memberikan upah yang layak untuk pekerja.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللّٰهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah Mengawali khutbah Jumat ini, khatib mengajak kepada diri sendiri dan seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Marilah kita senantiasa mengingat akan segala anugerah yang telah dikaruniakan Allah swt kepada kita. Untuk kemudian kita syukuri dan gunakan di jalan kebaikan serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt.

Kedua hal antara takwa dan syukur ini saling berkaitan, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:

فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Artinya,

“Bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur.” (QS Ali ‘Imran : 123)

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah

Salah satu bentuk syukur kita kepada Allah SWT yakni dengan syukur kepada sesama. Sebab dalam kehidupan ini, kita mendapatkan bantuan dari sesama makhluk.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 5 September 2025: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah Bagi Para PemimpinTeks Khutbah Jumat 5 September 2025: Kritik Santun, Cermin Cinta Tanah Air dalam Islam

Syukur kepada sesama ini, sejatinya kita juga bersyukur kepada Allah Swt. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

Artinya, “Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia.” (HR. Abu Dawud)

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa bersyukur atau berterimakasih kepada orang-orang yang membantu dalam kehidupan kita.

Dalam konteks dunia pekerjaan, rasa syukur ini diwujudkan dalam memberikan upah atau gaji yang layak, apabila kita tengah memiliki perjanjian kerja atau mempekerjakan seseorang.

0 Komentar