KURASI MEDIA – Baru-baru ini, aktris Prilly Latuconsina ikut berkomentar terkait Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana yang diduga meminta air galon untuk mandi saat dinas.
Adapun kritik itu dilayangkan Prilly, setelah isu permintaan air galon saat kunjungan kerja ke Labuan Bajo mendadak viral di jagat maya.
Kabar tersebut pertama kali tersiar, lewat unggahan akun media sosial @makassar.info yang mengutip keluhan seorang pegawai di lingkungan Kementrian Pariwisata.
Baca Juga:Syifa Hadju Rayakan Ulang Tahun ke-25, El Rumi Beri Hadiah yang Harganya…El Rumi Ungkap Bersedia Tanding Ulang Lawan Jefri Nichol, Ternyata Ini Alasannya
Pegawai tersebut, menyebut bahwa staf harus kerepotan memenuhi permintaan Menpar Widiyanti di daerah yang dikenal mempunyai keterbatasan akses air bersih.
Oleh karenanya, banyak warganet menilai tindakan tersebut sebagai bentuk arogansi kekuasaan yang tidak pantas ditunjukkan oleh seorang pejabat negara.
Terlebih saat kunjungan kerja ke wilayah yang sedang berusaha mengembangkan pariwisata, serta membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah.
Kritik keras Prilly Latuconsina
Pemeran film Danur tersebut, sontak angkat bicara terkait isu yang tengah viral ini, ia tak segan menyindir sang menteri agar lebih memahami esensi pariwisata Indonesia.
“Bu menteri, pernah nggak sih ngerasain langsung nyemplung di danau, trekking hutan, atau diving bareng kerang?” tulis Prilly mengutip dari sumber kredibel, Senin, (22/9/2025).
“Soalnya pariwisata itu bukan cuma soal data dan laporan, tapi soal rasa dan pengalaman,” sambung perempuan 28 tahun tersebut.
Prilly Latuconsina juga menekankan, bahwa pariwisata tidak hanya bisa dipahami dari balik meja kerja ataupun sekadar disampaikan dalam presentasi resmi.
Baca Juga:Waduh! Fuji Mendadak Ngamuk Saat Live TikTok Gegara Tolak Sebutan ‘Sarji’Penantian Selama 20 Tahun, Inul Daratista Bakal Guncang Malaysia 6 Desember 2025
Menurut aktris kelahiran 1996 ini, esensi pariwisata justru terletak pada pengalaman langsung, seperti menyusuri keindahan alam, berinteraksi dengan masyarakat lokal hingga merasakan tantangan sebagai wisatawan.
“Biar tahu rasanya jadi traveler di negeri sendiri, bukan sekadar pemaparan di podium dan promosinya cuma jadi jargon,” pungkasnya.
Sehubungan dengan itu, pernyataan dari Prilly Latuconsina pun langsung menuai pujian dan dukungan dari banyak kalangan termasuk penggemarnya.
Mereka sependapat, bahwa pejabat seharusnya mampu menyelami langsung realitas pariwisata Indonesia. Bukan sekadar menjalankan seremonial formalitas.
Namun hingga artikel ini ditayangkan, baik pihak Kementrian Pariwisata maupun Menpar Widiyanti belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai dugaan permintaan air galon tersebut. (*)