Berhadiah Umroh dan Emas, Apakah Aplikasi JalanX Benar Aman?

Skema keuntungan investasi di aplikasi JalanX
Skema keuntungan investasi di aplikasi JalanX
0 Komentar

Namun ada beberapa informasi di website ini yang langung mengingatkan pada aplikasi ponzi, yakni adanya sistem refferal, atau bonus rekruitment bagi yang berhasil mengajak anggota baru untuk bergabung.

“Bagikan kepercayaan JalanX kepada sahabat & keluarga Anda.Mulai 11–30 September, semua paket Valas dan Hedge Fund akan mendapatkan bonus referral tambahan: +1%, +2%, +3% sesuai tingkatan.”

Bahkan aplikasi memberikan contoh bonus yang akan didapat oleh anggotanya.

Ajak 1 teman Rp5.000.000 → Dapat Rp50.000Ajak 2 teman Rp5.000.000 → Dapat Rp100.000Ajak 3 teman Rp5.000.000 → Dapat Rp150.000

Baca Juga:Segera CAIR, Bantuan Pemerintah Rp900.000 Bisa Kamu Dapatkan di Bulan September ini Hati-hati, Istri Perokok Lebih Berisiko Terkena Kanker Paru, Menkes Ungkap Buktinya

Selain itu skema keuntungan di aplikasi ini sudah cukup meyakinkan sebagai ponzi, misalnya untuk investasi valas, ada beberapa produk yang ditawarkan.

Misalnya produk Mode Cerdas, dengan modal Rp500.000 akan mendapatkan keuntungan Rp1,5 juta dalam waktu 75 hari. Atau Produk Mode Bisnis dengan harga Rp2,5 juta akan menghasilkan Rp9 Juta. Produk Bisnis S, modal Rp5 juta akan dapat Rp30 juta. Dan mode Bisnis S Plus dengan modal Rp15 juta akan menghasilkan Rp45 Juta.

Melihat dua bukti tersebut, sudah nampak jelas bahwa aplikasi ini terindikasi pada ponzi. Sebagaimana diketahui aplikasi ponzi tidak memiliki jangka waktu yang jelas, karena hidupnya bergantung dari deposit para membernya. Selama masih ada member baru yang bergabung dan menyetorkan uang, maka aplikasi masih bisa berjalan.

Namun jika perputaran uang didalamnya sudah berkurang, maka aplikasi bisa sewaktu-waktu scam tanpa pemberitahuan ke anggotanya. Dana investasi anggota tidak akan bisa diambil dan menghilang begitu saja.

Resiko kerugian ini sangat besar pada aplikasi ponzi, dan aplikasi semacam ini sudah sangat banyak berkembang di Indonesia. Perlu edukasi lebih kencang lagi untuk menyelamatkan masyarakat dari jerat penipuan investsi bodong ini.

0 Komentar