KURASI MEDIA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato penting saat menutup Munas VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digelar di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan bahwa hakikat politik adalah untuk memperbaiki kehidupan rakyat, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan sinergi antara pemerintah dan seluruh kekuatan politik, termasuk PKS, untuk menghadapi tantangan global maupun domestik.
“Politik bukan sekadar pertarungan kepentingan. Politik adalah jalan pengabdian untuk memperbaiki nasib rakyat. Kita semua dipanggil untuk bekerja keras demi Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” ujar Presiden Prabowo di hadapan peserta Munas PKS, Kamis (11/9).
Baca Juga:Setelah Dikritik Publik, Istana Balik Badan: Kartu Pers Jurnalis CNN DikembalikanKartu Liputan Jurnalis Dicabut Istana: Reaksi Media dan Dampak Kebebasan Pers
Sinergi Pemerintah dan Partai Politik
Presiden menilai, dengan kondisi dunia yang penuh ketidakpastian, stabilitas politik dan ekonomi nasional harus menjadi prioritas utama. Ia juga mengapresiasi PKS yang tetap konsisten menyuarakan aspirasi rakyat dan memberikan kritik membangun terhadap jalannya pemerintahan.
Prabowo menambahkan, demokrasi Indonesia hanya bisa berjalan sehat apabila partai politik berperan aktif dalam mengawal kebijakan publik.
Fokus pada Perbaikan Hidup Rakyat
Dalam penutup pidatonya, Presiden kembali mengingatkan bahwa orientasi utama politik adalah kesejahteraan rakyat.
“Semua langkah kita, semua keputusan politik, harus berujung pada satu hal: rakyat Indonesia hidup lebih baik, lebih adil, dan lebih makmur,” tegas Prabowo.
Respon PKS
Pidato Presiden tersebut disambut positif oleh jajaran elite PKS. Ketua Umum PKS menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah dalam mengawal program strategis nasional, terutama di bidang pangan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Pidato Presiden Prabowo di penutupan Munas VI PKS menegaskan kembali arah politik nasional yang berfokus pada pengabdian, sinergi, dan perbaikan hidup rakyat. Momen ini sekaligus menjadi simbol kolaborasi pemerintah dengan partai politik dalam memperkuat demokrasi Indonesia. (***)