KURASI MEDIA – Teks khutbah Jumat 3 Oktober 2025 yang bisa dibacakan oleh para khatib pada pelaksanaan sholat Jumat, nanti.
Teks Khutbah Jumat 3 Oktober 2025 pekan ini, akan membahas tentang “Cinta kepada Allah sebagai Puncak Kebahagiaan Hamba”.
Di tengah hiruk-pikuk dunia yang penuh persaingan, manusia sering mengejar kebahagiaan lewat harta, jabatan, dan popularitas.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 26 September 2025: Mendidik Anti Korupsi Generasi Muda Sejak DiniTeks Khutbah Jumat 26 September 2025: Masjid Ramah Anak sebagai Pusat Pendidikan Umat
Namun semua itu hanyalah fatamorgana yang cepat pudar. Hati tetap gelisah, jiwa tetap kosong.
Padahal, sumber kebahagiaan sejati telah diajarkan oleh para ulama dan diwariskan melalui agama, yakni cinta kepada Allah ta’ala.
Teks Khutbah Jumat
Melansir dari laman NU Online, berikut teks khutbah Jumat 3 Oktober 2025, yang membahas tentang cinta kepada Allah sebagai puncak kebahagiaan hamba.
Khutbah I
الحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، لَهُ الحَمْدُ فِي الدُّنْيَا وَالأُخْرَى، لَا نُحْصِي ثَنَاءً عَلَى رَبِّنَا هُوَ كَمَا أَثْنَى عَلَى نَفْسِهِ بِأَسْمَائِهِ الحُسْنَى وَصِفَاتِهِ العُلَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ذُو العِزَّةِ وَالجَبَرُوتِ، لَا يُعْجِزُهُ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمُصْطَفَى الْمَبْعُوثُ بِالرَّحْمَةِ وَالْهُدَى، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَخَلِيلِكَ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْبَرَرَةِ الأَتْقِيَاءِ
أَمَّا بَعْدُ: فَاتَّقُوا اللهَ – أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ – بِفِعْلِ مَا أَمَرَكُمْ بِهِ، وَتَرْكِ مَا نَهَاكُمْ عَنْهُ؛ فَمَنْ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ، وَصَرَفَ عَنْهُ مِنَ الْمَهَالِكِ وَالشُّرُورِ مَا يَخْشَاهُ، وَأَحْسَنَ عَاقِبَتَهُ فِي دُنْيَاهُ وَأُخْرَاهُ فَجَعَلَ الْجَنَّةَ مَأْوَاهُ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ: وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِۙ
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita sama-sama menjaga sekaligus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala, dengan berupaya menambah kecintaan kita kepada-Nya.
Karena dengan cinta, baik perintah maupun larangan yang berasal dari Allah ta’ala senantiasa kita laksanakan dengan mudah.
Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin jilid IV, halaman 136 menjelaskan bahwa kebahagiaan tertinggi bagi umat Muslim di akhirat bukanlah sekadar masuk surga dengan segala kenikmatannya, melainkan kesempatan untuk berjumpa dengan Allah ta’ala, melihat-Nya, dan berada dekat dengan-Nya.
Betapa agung kenikmatan itu. Cinta yang selama ini dipupuk seorang hamba di dunia, akan mencapai puncak kebahagiaan ketika akhirnya ia bertemu dengan Dzat yang dicintainya.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 19 September 2025: Upah Layak bagi Pekerja sebagai Jalan Menuju KeberkahanTeks Khutbah Jumat 19 September 2025: Empati, Kunci Pemimpin yang Dirindukan Umat
Bayangkan bagaimana hati seorang pecinta yang rindu bertemu dengan kekasihnya setelah sekian lama berpisah, tentu kebahagiaannya tak terlukiskan.
Demikian pula seorang hamba yang hatinya penuh cinta kepada Allah, ketika di akhirat ia benar-benar dipertemukan dengan Rabbul ‘alamin, maka tidak ada kenikmatan yang bisa menandingi momen itu.
Namun, Imam al-Ghazali juga menegaskan bahwa kenikmatan ini sebanding dengan kadar cinta seorang hamba kepada Allah di dunia. Semakin besar cinta seorang hamba kepada Allah, semakin besar pula kebahagiaan yang dirasakannya kelak.