KURASI MEDIA – Teks khutbah Jumat 3 Oktober 2025 yang bisa dibacakan oleh para khatib pada pelaksanaan sholat Jumat, nanti.
Teks Khutbah Jumat 3 Oktober 2025 pekan ini, akan membahas tentang “Mewujudkan Lingkungan Belajar Ramah Anak di Lembaga Pendidikan”.
Masih sering kita temui kekerasan, perundungan, dan sikap kasar dalam dunia pendidikan, padahal sekolah seharusnya menjadi ruang yang aman, penuh kasih sayang, dan mendukung tumbuh kembang anak serta murid dengan baik.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 26 September 2025: Mendidik Anti Korupsi Generasi Muda Sejak DiniTeks Khutbah Jumat 26 September 2025: Masjid Ramah Anak sebagai Pusat Pendidikan Umat
Teks Khutbah Jumat
Melansir dari laman NU Online, berikut teks khutbah Jumat 3 Oktober 2025, yang membahas tentang mewujudkan lingkungan belajar ramah anak di lembaga pendidikan.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ أَمَرَنَا بِالتَّعَاوُنِ وَالتَّنَاصُرِ، وَنَهَانَا عَنِ التَّنَازُعِ وَالتَّدَابُرِ، وَالتَّقَاطُعِ وَالتَّنَاحُرِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ يَعْلَمُ الْخَفِيَّاتِ وَالسَّرَائِرَ، وَلَا يَخْفَى عَلَيْهِ مَكْنُونُ الضَّمَائِرِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، مَنِ اعْتَصَمَ بِسُنَّتِهِ نَجَا مِنَ الْمَخَاطِرِ وَالْمَعَاثِرِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُمتَدَّيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ: اتَّقُوا اللهَ وَأَطِيعُوهُ؛ فَطَاعَتُهُ أَجَلُّ نِعْمَةٍ، وَتَقْوَاهُ أَعْظَمُ عِصْمَةٍ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ: وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ ۚ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِيْ عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَ ۗ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada seluruh jamaah sekalian untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa.
Dengan takwa, Allah akan membimbing kita dalam kehidupan, menuntun kita untuk berlaku adil, menebarkan kasih sayang, dan menjadi pendidik yang baik bagi anak-anak kita, baik di rumah, di sekolah, maupun di tengah masyarakat.
Allah ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ
Artinya, “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang terbaik.”
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala,
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa pendidikan, bimbingan, dan dakwah tidak boleh dilakukan dengan kekerasan, tetapi dengan hikmah, dengan nasihat yang menyejukkan, dan dengan dialog yang baik.
Ulama besar, Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir juz 14, halaman 28 menjelaskan bahwa Nabi SAW diperintahkan untuk mendidik umat dengan kebijaksanaan, kelembutan, dan kesabaran atas cobaan.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 19 September 2025: Upah Layak bagi Pekerja sebagai Jalan Menuju KeberkahanTeks Khutbah Jumat 19 September 2025: Empati, Kunci Pemimpin yang Dirindukan Umat
Bahkan, ketika harus berhadapan dengan orang yang berbeda pendapat, beliau diperintahkan untuk menggunakan kata-kata yang halus, lemah lembut, dan penuh santun.
Dalam jilid yang sama halaman 270, Syekh Wahbah menambahkan bahwa tujuan perdebatan atau nasihat bukanlah untuk menjatuhkan, melainkan untuk mencari kebenaran, dan itu semua dilakukan tanpa suara keras, tanpa celaan, dan tanpa menyakiti.