KURASI MEDIA – Ikatan Warga Pasar Ciparay (IWPC) Kabupaten Bandung menggelar audiensi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Ciparay Kecamatan Ciparay terkait revitalisasi pasar, Jumat, 3 Oktober 2025.
Audensi ini beragendakan penyampaian sejumlah keluhan para pedagang, termasuk tiga poin penting yang harus disikapi oleh Pemdes Ciparay dan PT. Pradasa.
Berdasarkan Surat IWPC No. 01/I/TWPC/2025 Perihal Permohonan Penjelasan mengenai Revitalisasi Pasar Ciparay yang diterima Radar Jabar, pihak IWPC mempertanyakan mengenai sejauh mana pembangunan Pasar Ciparay yang saat ini dalam proses pengerjaan.
Baca Juga:Cek Link Nonton Live Streaming Real Madrid vs Villarreal di SiniCek Link Nonton Live Streaming Chelsea vs Liverpool di Sini
Surat tersebut juga membahas brosur harga kios dan lapak Pasar Ciparay yang beredar dan telah diterima oleh para pedagang Pasar Ciparay.
IWPC kemudian menggelar musyawarah dengan para pedagang pada 28 September 2025. Hal inilah yang melatarbelakangi audiensi dengan Pemdes Ciparay.
Adapun tiga poin penting yang disampaikan kepada pihak Pemdes Ciparay yakni mempertanyakan 9 poin surat pengajuan IWPC yang belum terealisasi.
Selanjutnya, poin kedua mempertanyakan barang bongkaran/besi bekas/material pasar lama.
Selanjutnya poin yang ketiga yakni memepertanyakan harga kios eksisting/histori bagi para pedagang Pasar Ciparay.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Umum IWPC Kabupaten Bandung, Zevi Hero, saat dikonfirmasi Radar Jabar, Jumat pagi.
Ia menjelaskan, audensi dengan Pemdes Ciparay beragendakan penyampaian sejumlah poin serta keluhan para pedagang terkait progres pembangunan Pasar Ciparay.
Baca Juga:Cek Link Nonton Live Streaming Arsenal vs West Ham di SiniCek Link Nonton Live Streaming Manchester United vs Sunderland di Sini
“Saya berharap, pihak Pemerintah Desa Ciparay dan PT. Pradasa bisa menjawab sejumlah soal keluhan warga Pasar Ciparay,” ungkapnya.
Terkait brosur harga yang diterima para pedagang, tambahnya, disinyalir belum ada komunikasi antara Pemdes, PT. Pradasa, dan para pedagang Pasar Ciparay.
“Yang lebih penting lagi, apakah harga tersebut sudah disosialisikan kepada para pedagang? Jangan seenaknya saja ngasih brosur dengan harga yang cukup fantastis tanpa dilakukan sosialisasi terlebih dahulu,” tuturnya.
“Nanti siang kita audiensi bersama Pemdes Ciparay dan PT. Pradasa, bagaimana jawabannya. Diharapkan jawabannya bisa memuaskan para pedagang,” pungkas Zevi.* (ysp)