KURASI MEDIA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memaparkan inovasi dan praktik terbaik (best practice) dalam pelaksanaan Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas Daerah dalam kegiatan Audiensi Pendokumentasian Best Practice (BP)/Inovasi Daerah bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Senin 6 Oktober 2025.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyampaikan bahwa Program Kampung Bedas tidak hanya menitikberatkan pada aspek sosial dan pembangunan wilayah, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui dukungan permodalan.
“Di Kampung Bedas ini kita kasih juga permodalannya, karena kita ada program Pinjaman Modal Bergulir Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan. Sehingga rencana ke depan saya akan menyiapkan Rp.100 miliar untuk program pinjaman modal bergulir ini,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang DS ini.
Baca Juga:Kang DS Tegaskan ASN Harus Profesional, Solid, dan Jaga Marwah Pemkab BandungKang DS Pastikan Ketahanan Pangan Bandung Aman, Ingatkan Soal Pemanfaatan Alsintan
Ia menjelaskan, program tersebut menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Bandung untuk membantu masyarakat keluar dari jerat pinjaman berbunga tinggi seperti bank emok maupun pinjaman online ilegal (pinjol).
“Ini kita lakukan untuk melawan bank emok. Kalau ini sudah berjalan, tujuan untuk mencapai Kampung Bedas bisa terlaksana dengan cepat. Ini harapan saya, sehingga tidak ada lagi yang pinjam ke bank emok atau pinjol,” tuturnya.
Melalui berbagai inovasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung terus berkomitmen menghadirkan program yang berpihak kepada masyarakat.
“Hal ini juga guna mempercepat terwujudnya visi Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas, bangkit, edukatif, dinamis, agamis, dan sejahtera,” tegas Kang DS. (*)