KURASI MEDIA – Kemenangan 3-1 atas Villarreal membawa Real Madrid ke puncak klasemen dengan keunggulan dua poin. Meski posisi mereka tampak aman, pelatih Xabi Alonso masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang tak bisa diabaikan.
Saat ini, para pemain tengah menikmati jeda internasional dimana momen yang ideal bagi Alonso untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap performa tim. Masa jeda ini menjadi kesempatan penting untuk memperbaiki kelemahan sebelum jadwal padat dan persaingan ketat kembali dimulai.
Kekalahan dari Atletico Madrid di La Liga dan PSG di Piala Dunia Antarklub menjadi sinyal bahaya. Real Madrid memang tampil dominan di sebagian besar laga, namun inkonsistensi masih membayangi. Jika tak segera dibenahi, masalah tersebut bisa merusak ritme permainan dan menghambat ambisi juara musim ini.
Menjaga Keseimbangan dan Harmoni di Ruang Ganti
Baca Juga:Masuki Musim Hujan, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Banjir dan LongsorCedera Ganggu Skuad Italia, Gattuso Panggil Dua Pemain Baru Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Salah satu tantangan terbesar bagi Alonso adalah menjaga keharmonisan skuad bertabur bintang. Kedalaman tim Madrid luar biasa bahkan hampir semua pemain cadangan memiliki kualitas starter di klub lain. Namun hal ini justru menciptakan potensi gesekan internal.
Contohnya adalah Endrick, penyerang muda Brasil yang direkrut dengan mahar sekitar 60 juta euro. Meski potensial, menit bermainnya masih terbatas. Situasi serupa juga dialami oleh Dani Ceballos, yang mulai frustrasi dengan minimnya peran.
Alonso perlu menyeimbangkan ego para pemain dengan kebutuhan tim. Jika salah langkah, masalah kecil bisa berkembang menjadi konflik yang mengganggu stabilitas ruang ganti dan performa Madrid secara keseluruhan.
Pertahanan Masih Jadi Pekerjaan Rumah
Di lini belakang, Real Madrid masih mencari formula ideal. Eder Militao memang sudah kembali tampil solid pasca cedera panjang, tetapi pasangannya di jantung pertahanan masih belum konsisten.
Bek muda Dean Huijsen belum menunjukkan performa stabil sejak didatangkan. Ia bahkan sudah mengoleksi dua kartu merah musim ini. Meski punya potensi besar, Huijsen masih lemah dalam duel udara dan distribusi bola dari dua aspek vital untuk bek modern di sistem permainan Alonso.
Untuk menjaga kestabilan, Alonso perlu segera menentukan kombinasi bek yang paling solid sebelum menghadapi lawan-lawan berat di La Liga dan Liga Champions.