KURASI MEDIA – Debat panas terjadi antara Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina dengan seorang warga viral di lini masa.
Momen adu argumen tersebut terekam kamera dan menyebar luas ke sosial media. Peristiwa ini terjadi saat Putri menghadiri acara di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut.
Dalam video yang beredar, seorang warga yang diketahui Bernama Eddy Suherman menagih janji kampanye Putri pada Pilkada 2024 lalu. Eddy merupakan warga Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca Juga:Kang DS Road Show ke Kecamatan, Dorong KDMP Jadi Penggerak Ekonomi DesaTragedi Ponpes Sidoarjo Ungkap Lemahnya Kepatuhan Standar Teknis Bangunan di Indonesia
Di dalam video tersebut, Eddy menanyakan perihal program bantuan dua juta per KK. Kemudian Wabup Putri menjelaskan jika bantuan tersebut sedang tahap proses pendataan.
“Itu lagi didata,” kata Wabup Putri.
Eddy yang saat itu mengenakan baju putih kemudian menimpali dengan pertanyaan lanjutan.
“Bener per KK? bener per KK atau hanya….”
Wabup Putri pun menyuruh Eddy untuk mendekat. Putri lantas melemparkan pertanyaan
“Keinginan bapak apa?” tanya putri
“Ya realisasikan apa yang sudah dijanjikan,”
Adu argumen lantas berlanjut. Eddy kemudian menyinggung salah satu janji kampanye Putri terkait bantuan permodalan untuk UMKM.
“Salah satunya, (bantuan) satu sampai lima juta untuk UMKM,” kata Eddy.
Putri kemudian menjelaskan bahwa bantuan tersebut sudah mulai disalurkan. Eddy yang tidak puas dengan jawaban sang Wabup lantas bertanya kembali terkait apakah seluruh UMKM sudah menerimanya.
Baca Juga:Cek Bansos BPNT Tahap 4 yang Cair Bulan Oktober 2025Asik! Ada 3 Bansos yang Akan Cair Oktober 2025, Cek Apa Saja
“Saya tanya apakah sudah semua belum UMKM?” tanya Eddy
“apakah saya ngomong semuanya,” jawab Putri.
Perdebatan berlanjut hingga seorang pengawal Putri mendekati pria tersebut untuk meredam situasi. Keduanya sempat terlihat berbicara dengan nada tinggi sebelum akhirnya Putri meninggalkan lokasi.
Saat dikonfirmasi, Eddy menyebut jika apa yang terjadi berawal dari celetukan. Menurutnya, suasana awal berlangsung lancar dan penuh canda dengan dihadiri masyarakat setempat.
“Padahal sebenarnya itu hanya celetukan, bukan ungkapan serius, lebih ke candaan saja,” kata Eddy dalam salah satu keterangan.