KURASI MEDIA – Timnas Indonesia dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 setelah menelan kekalahan dari Irak, pada Minggu 12 Oktober 2025 dini hari WIB.
Bermain di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, skuad Garuda dibuat tertunduk lesu oleh pasukan Singa Mesopotamia lewat gol semata wayang Zidane Iqbal pada menit ke-76.
Kekalahan tersebut mengentikan langkah Timnas Indonesia di ronde keempat sekaligus memupuskan mimpi mereka untuk bisa mentas di Piala Dunia 2026.
Baca Juga:Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Erick Thohir: Kami Mohon MaafTimnas Indonesia Ditekuk Irak, Mimpi ke Piala Dunia 2026 Sirna
Setelah dipastikan tersingkir, para pemain pun langsung meninggalkan Timnas Indonesia dan kembali bergabung ke klubnya masing-masing. Hal tersebut disampaikan oleh manajer Timnas Indonesia, Sumardji.
“Semalam selesai pertandingan di hotel pak Ketum ngobrol dengan pemain, dengan ofisial secera keseluruhan dan momentum itu juga dipakai sekalian untuk berpamitan juga oleh para pemain,” kata Sumardji.
“Karena mayoritas pemain akan kembali ke klub masing-masing. Malam itu juga sudah ada yang langsung pulang. Momen itu juga dipakai untuk bertemu keluarga pemain, yang kebetulan ada di sana (Arab Saudi).”
“Kita juga jadikan ini perpisahan mengakhiri perjalanan timnas senior ini dengan hasil yang sangat menyedihkan,” bebernya.
Lantas apa agenda Timnas Indonesia setelah dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia 2026? Terdekat mereka akan mengikuti ajang Piala AFF 2026 yang akan digelar pada Juli tahun depan.
Kompetisi antar negara se-Asia Tenggara ini akan diselenggarakan selama kurang lebih satu bulan, pada 25 Juli hingga 26 Agustus 2026 mendatang.
Setelah ini, Sumardji menekankan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap tim kepelatihan Merah Putih yang dipimpin oleh Patrick Kluivert.
Baca Juga:Timnas Indonesia Lawan Irak, Andrew Jung Bingung Dukung SiapaSkenario Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Masih Ada Asa?
“Tim pelatih yang harus dievaluasi. Para pemain hanya menjalankan intruksi pelatih sesuai permintaan pelatih,” ungkapnya.
“Jadi evaluasi yang harus dilakukan ya pelatih, titik. Tidak ada lagi,” tegas Sumardji. (*)