“Sebelumnya sering anjlok atau mati listrik, karena nggak kuat untuk dua rumah,” katanya, saat ditemui di rumahnya Desa Sidokumpul, Kecamatan Guntur, Demak.
Kondisi tersebut membuat aktivitas di rumahnya terganggu. Misalnya memasak nasi, atau lebih dari itu mengganggu anaknya belajar di malam hari.
“Kalau anak belajar di malam hari sering mati lampu karena nggak kuat. Anak saya yang satu SD, yang satu masih balita,” lanjutnya.
Baca Juga:Realisasi FLPP di Jawa Tengah Mencapai 15.414 unit Rumah, Program 3 Juta Rumah Terus Digenjot Cek SPPG Jebres, Ahmad Luthfi Minta Percepat Penerbitan SLHS di Jateng
Namun, kondisi tersebut sekarang tidak terjadi lagi, setelah mendapat bantuan sambungan listrik gratis.
“Sekarang sudah gak mati-mati lagi. Anak bisa belajar dengan nyaman,” tambahnya.
Penerima manfaat dari Desa Sidokumpul, Rohyati, juga merasakan hal yang sama. Sebelumnya, Rohyati menyalur listrik dari rumah mertuanya.
“Mau pasang sendiri belum ada uang. Suami merantau di Jakarta, hasilnya pas-pasan. Jadi belum bisa pasang listrik sendiri,” ceritanya.
Kini, Rohyati sangat senang karena mendapat bantuan sambungan listrik gratis dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah .
“Alhamdulillah senang dapat bantuan. Sekarang bisa masak, bisa mutar lagu, karena listrik punya sendiri,” imbuhnya.
Senada juga disampaikan penerima manfaat, Munif Muhtadi. Dia bersama istri dan anak balitanya sudah membangun rumah sendiri di lahan belakang rumah orangtuanya.
Baca Juga:Pemprov Jateng Buka Hotline Aduan Keracunan Menu MBGJateng Targetkan Juara Umum pada MQK Nasional di Sulawesi Selatan
“Tapi waktu itu belum punya listrik sendiri. Masih nyambung orang tua. Jadi kalau mau masak harus gantian biar tidak anjlok,” kisahnya.
Sekarang, kata Munif, jauh lebih nyaman karena punya listrik sendiri.
“Bantuan sambungan listrik gratis sangat bermanfaat bagi keluarga saya. Sudah tidak lagi anjlok dan bisa buat kebutuhan hidup, yang harus menggunakan elektronik,” tandasnya. (*)