KURASI MEDIA – Teks khutbah Jumat 24 Oktober 2025 yang bisa dibacakan oleh para khatib pada pelaksanaan sholat Jumat, nanti.
Teks Khutbah Jumat 24 Oktober 2025 pekan ini, akan membahas tentang “Oktober Bulan Santri, Kiai dan Pesantren”.
Bulan Oktober bukan sekadar momentum peringatan Hari Santri, tetapi menjadi momentum meneguhkan kembali penghormatan kepada pesantren, santri, dan kiai sebagai penjaga nilai, moral, dan jati diri keislaman Indonesia.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Menjaga Alam Sebagai Amanah dari AllahTeks Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Menggapai Berkah dengan Menjadi Pedagang yang Jujur di Era Digital
Di tengah derasnya arus modernisasi dan digitalisasi, pesantren tetap menjadi oase yang menjaga kehidupan spiritual masyarakat.
Oktober mengingatkan kita bahwa peradaban besar selalu lahir dari keikhlasan para kiai yang tak kenal pamrih dalam menjaga masa depan bangsa dengan doa, ilmu, dan keteladanan.
Teks Khutbah Jumat
Melansir dari laman NU Online, berikut teks khutbah Jumat 24 Oktober 2025, yang membahas tentang Oktober bulan untuk santri, kiai dan pesantren.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ، فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa menguatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam wujud terus berupaya sekuat jiwa raga kita untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Di antara perintah Allah yang harus kita lakukan adalah senantiasa menghormati dan memuliakan orang tua, guru, dan orang-orang yang telah mendidik kita.
Hal itu merupakan pendidikan moral yang harus terus kita pertahankan untuk mewujudkan peradaban dunia yang mulia.
Di antara lembaga pendidikan tertua yang memiliki peran besar dalam menjaga moral dan karakter umat adalah pesantren.
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Mengambil Hikmah dari Pergantian Siang dan MalamTeks Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Pentingnya Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak
Dalam sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia, pesantren telah terbukti memiliki kontribusi besar dalam menanamkan keluhuran akhlak dan juga menjadi bagian besar dalam mewujudkan kemerdekaan melalui perjuangan kiai dan santri-santrinya.
Peran vital ini diwujudkan dengan pengakuan pemerintah yang menjadikan bulan Oktober, tepatnya tanggal 22, sebagai momentum Hari Santri melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015.
Namun tanggal 22 Oktober ini bukan sekadar perayaan simbolik. Waktu tersebut adalah hari refleksi kebangsaan dan spiritualitas, saat bangsa Indonesia mengenang peran besar pesantren, kiai, dan santri dalam perjalanan kemerdekaan, pendidikan, dan pembentukan karakter umat.