OJK Jabar Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025

OJK
Otoritas Jasa Keuangan OJK) terus mendorong upaya perluasan akses keuangan yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perekonomian daerah.
0 Komentar

Capaian BIK Jawa Barat 2025 dan Apresiasi OJK kepada LJK

Selama rangkaian BIK Jawa Barat dari September hingga 23 Oktober 2925 terdapat pembukaan sebanyak 15.774 rekening, dengan total nilai sebanyak Rp33,04 miliar. OJK Jawa Barat bersama Lembaga Jasa Keuangan telah menyelenggarakan 10.787 kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang diikuti oleh 1.896.819 peserta. Jumlah tersebut melonjak tajam dibandingkan dengan BIK tahun 2024 yang mencatat 347 kegiatan atau tumbuh sebesar 3.008 persen dengan 102.642 peserta atau meningkat 1.747 persen.

Dalam kegiatan Puncak BIK juga dilakukan pemberian penghargaan kepada LJK sebagai bentuk apresiasi OJK untuk kategori:

1. PUJK Konvensional Teraktif dalam Kegiatan Literasi Keuangan pada BIK Jawa Barat Tahun 2025 – PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.

Baca Juga:Tingkatkan Ekonomi Daerah, OJK Dorong Pengembangan Peternak Sapi Perah di Jawa BaratPolemik Rekening Dormant, OJK Susun Aturan Baru Didukung PPATK

2. PUJK Syariah Teraktif dalam Kegiatan Literasi Keuangan pada BIK Jawa Barat Tahun 2025 – PT Bank Syariah Indonesia, Tbk.

3. PUJK Konvensional Teraktif dalam Kegiatan Inklusi Keuangan pada BIK Jawa Barat Tahun 2025 – PT Bank Negara Indonesia Persero), Tbk.

4. PUJK Syariah Teraktif dalam Kegiatan Inklusi Keuangan pada BIK Jawa Barat Tahun 2025 – PT Bank Jabar Banten Syariah.

5. PUJK Non Bank Teraktif dalam Kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan pada BIK Jawa Barat Tahun 2025 – PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Melalui Bulan Inklusi Keuangan, OJK berharap semakin banyak masyarakat Jawa Barat yang memahami pentingnya mengelola keuangan, menggunakan layanan keuangan formal, serta terlindungi dari praktik keuangan ilegal. Upaya ini juga memperkuat sinergi antara OJK, pemerintah daerah, dan industri jasa keuangan dalam memperluas akses keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Sebab, inklusi keuangan bukan sekadar angka, melainkan fondasi kesejahteraan masyarakat dan kemandirian ekonomi daerah. (*)

0 Komentar