Presiden Prabowo Alihkan Dana Sitaan Korupsi dan Narkoba untuk Pendidikan

Presiden Prabowo Alihkan Dana Sitaan Korupsi dan Narkoba untuk Pendidikan
Presiden Prabowo Alihkan Dana Sitaan Korupsi dan Narkoba untuk Pendidikan - ANTARA
0 Komentar

KURASI MEDIA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa seluruh aset hasil penyitaan negara dari berbagai tindak kejahatan, baik korupsi maupun penyalahgunaan narkotika, akan dialihkan untuk kepentingan pendidikan. Menurut Presiden, pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun masa depan bangsa.

Dilansir dari ANTARA, Presiden Prabowo memaparkan bahwa “Pendidikan adalah kunci kebangkitan bangsa. Kita akan kerahkan semua hasil penghematan, semua hasil penyitaan, untuk diinvestasikan pada pendidikan anak-anak kita. Sekolah akan kita renovasi, dan sekarang kita membangun Sekolah Rakyat. Ke depan juga akan kita dirikan sekolah menengah dan universitas-universitas,” kata Prabowo saat berada di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Presiden telah menyampaikan arahan serupa ketika Kejaksaan Agung menyerahkan aset sitaan kasus korupsi minyak sawit mentah (CPO) senilai Rp13 triliun kepada Kementerian Keuangan. Ia meminta agar dana itu digunakan untuk menambah anggaran beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Baca Juga:Rekomendasi Printer Murah dan Berkualitas untuk Mahasiswa dan KantoranCari Aman Movement Ajak Pengendara Lebih Peduli terhadap Keselamatan di Jalan Raya

Prabowo juga mengapresiasi keberhasilan Kepolisian mengungkap kasus narkoba dalam jumlah besar dalam satu tahun terakhir. Ia menegaskan bahwa narkoba adalah kejahatan luar biasa yang dapat merusak masa depan bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden memberikan pesan khusus kepada jajaran Polri agar tetap menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Ia memandang para anggota Korps Bhayangkara sebagai “pendekar hukum” yang rela berkorban demi kepentingan negara.

“Jangan ragu-ragu, jangan berkecil hati. Sering kali berbuat baik tidak mendapat terima kasih, tapi berbuat salah sedikit tidak akan dilupakan. Kita harus kuat memilih berbakti sebagai abdi bangsa. Risiko pendekar adalah siap dimaki, siap dihujat, siap difitnah, tapi tetap berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ujarnya.

Dalam agenda tersebut, Prabowo turut hadir pada pemusnahan barang bukti narkotika seberat 214,84 ton dengan nilai sekitar Rp29,37 triliun di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri. Selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025, Polri mencatat 49.306 kasus narkoba dengan 65.572 tersangka dan melaksanakan 1.898 program rehabilitasi bagi pengguna melalui pendekatan restorative justice.

0 Komentar