Teks Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Mengejar Cinta Allah di Tengah Hiruk Pikuk Dunia

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat tentang mengejar cinta Allah di tengah hiruk pikuk dunia. (Unsplash/Imad Alassiry)
0 Komentar

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Di zaman modern seperti sekarang, banyak dari kita hidup dalam rutinitas yang padat dan melelahkan. Setiap harinya dihiasi dengan urusan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan tekanan ekonomi yang tidak ada habisnya.

Pikiran kita pun sering kali tersita oleh hal-hal duniawi sehingga lupa dengan mengingat Allah. Karena itu, penting bagi kita untuk kembali mengejar Allah dan cinta-Nya di tengah kesibukan dunia ini.

Cara yang pertama ialah dengan bertawakal. Yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha dengan semaksimal dan sebaik mungkin. Sebab Allah ta’ala sendiri secara tegas menyampaikan, dalam QS. Ali Imran ayat 159:

فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Larangan Merusak Lingkungan dalam Al QuranTeks Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Oktober Bulan Santri, Kiai dan Pesantren

Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Kita jangan sampai salah menangkap pemahaman, tawakal bukan berarti meninggalkan usaha dan hanya pasrah pada keadaan.

Sebaliknya, tawakal adalah sikap hati yang penuh keyakinan kepada Allah setelah seseorang melakukan usaha dengan maksimal. Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Tafsirul Munir, jilid 4, halaman 77, menjelaskan:

فَلَيْسَ هُوَ تَرْكَ الْأَسْبَابِ، كَمَا زَعَمَ قَوْمٌ، وَإِنَّمَا هُوَ الثِّقَةُ بِاللّٰهِ وَالْإِيقَانُ بِأَنَّ قَضَاءَهُ مَاضٍ، وَاتِّبَاعُ سُنَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السَّعْيِ فِيمَا لَا بُدَّ مِنْهُ مِنَ الْأَسْبَابِ

Artinya: “Tawakal itu bukan berarti meninggalkan usaha, sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang. Tetapi hakikatnya adalah menaruh kepercayaan penuh kepada Allah, meyakini bahwa ketetapan-Nya pasti berlaku, serta mengikuti sunnah Nabi-Nya dalam berikhtiar terhadap hal-hal yang memang harus diusahakan.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Tidak hanya dengan bertawakal, kunci untuk menggapai cinta Allah ta’ala juga, ialah dengan bertakwa dalam setiap keadaan. Setelah bertawakal, kita perlu untuk menjaga batas-batas ketakwaan sebagai seorang hamba yang beriman.

Dalam hal ini, takwa berarti menjaga diri dari perbuatan dosa dan selalu berusaha menjalankan perintah-Nya, baik saat lapang maupun sempit. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 76:

فَاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Takwa merupakan kesadaran penuh untuk selalu berhati-hati dalam hidup, menjauhi larangan, dan menjalankan segala perintah Allah.

0 Komentar