Teks Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Mengejar Cinta Allah di Tengah Hiruk Pikuk Dunia

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat tentang mengejar cinta Allah di tengah hiruk pikuk dunia. (Unsplash/Imad Alassiry)
0 Komentar

Sederhananya ialah sikap kita waspada agar tidak terjerumus dalam dosa, serta tekun menjalankan apa yang diridai Allah. Ath-Thabari dalam kitab Jami’ul Bayan, jilid 5, halaman 515, menjelaskan:

فَإِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يَتَّقُونَهُ، فَيَخَافُونَ عِقَابَهُ، وَيَحْذَرُونَ عَذَابَهُ، فَيَجْتَنِبُونَ مَا نَهَاهُمْ عَنْهُ وَحَرَّمَهُ عَلَيْهِمْ، وَيُطِيعُونَهُ فِيمَا أَمَرَهُمْ بِهِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa kepada-Nya. Yakni, orang bertakwa adalah mereka yang takut akan hukuman-Nya, waspada terhadap siksa-Nya, menjauhi apa yang dilarang dan diharamkan atas mereka, serta menaati segala perintah-Nya.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Selanjutnya, tidak hanya dengan bertawakal setelah berusaha dan bertakwa saja untuk menggapai cinta Allah, akan tetapi juga dengan senantiasa bertobat atas kesalahan yang telah dilakukan.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Larangan Merusak Lingkungan dalam Al QuranTeks Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Oktober Bulan Santri, Kiai dan Pesantren

Sebab sebagai manusia, kita tentu tidak akan pernah luput dari dosa dan kekhilafan. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 222, Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Tobat adalah salah satu cara paling mulia untuk meraih cinta Allah. Karena dengan begitu, kita mengakui kesalahan di hadapan Allah, yang menyebabkan kita terbebas dari segala bentuk dosa.

Secara sederhana, bentuk esensial dari laku tobat ini ialah berubah secara total. Yakni, yang semula gemar melakukan dosa, berganti dengan suka melakukan amal kebaikan.

Sebagaimana mengutip dari kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karya Al-Ghazali, jilid 4, halaman 4, disebutkan:

وَقَالَ سَهْلُ بْنُ عَبْدِ اللّٰهِ التُّسْتَرِيُّ: اَلتَّوْبَةُ تَبْدِيلُ الْحَرَكَاتِ الْمَذْمُومَةِ بِالْحَرَكَاتِ الْمَحْمُودَةِ

Artinya: “Sahl bin ‘Abdullāh at-Tustari berkata: Taubat adalah mengganti gerakan (perbuatan) yang tercela dengan gerakan (perbuatan) yang terpuji.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Kita memahami bahwa untuk menjadi manusia yang dicintai Allah tidak cukup hanya dengan ucapan atau niat baik semata.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Menjaga Alam Sebagai Amanah dari AllahTeks Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Menggapai Berkah dengan Menjadi Pedagang yang Jujur di Era Digital

Diperlukan kesungguhan dalam menjalani hidup dengan bertawakal kepada Allah, bertakwa dengan menjaga diri dari dosa, serta senantiasa bertaubat atas kesalahan yang telah dilakukan.

Tiga hal inilah yang menjadi fondasi bagi seorang hamba agar selalu dekat dengan kasih sayang Allah, meskipun hidup di tengah kesibukan dunia modern.

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama memperbaiki diri. Jadikan tawakal, takwa, dan tobat sebagai bagian dari keseharian kita.

0 Komentar