“Ini akan menjadi terobosan bagi Jawa Tengah, yakni mengubah desa wisata menjadi desa wisata ramah muslim pertama di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan, terima kasih atas perhatian dan apresiasi dari KNEKS maupun KDEKS terhadap pengembangan ekonomi syariah di Jawa Tengah.
Dia mengatakan, jika mendasari pada jumlah penduduk, mayoritas masyarakat Jawa Tengah memeluk agama Islam.
Baca Juga:Program Speling Efektif untuk Skrining Penderita Tuberkulosis di Jawa TengahDari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah
Sehingga, perputaran ekonomi di Jawa Tengah semestinya memang dominan ekonomi syariah.
Gubernur Ahmad Luthfi, kata Sekda, juga sudah melihat dari sisi potensi ekonomi syariah di Jawa Tengah.
Sehingga arah kebijakan Jawa Tengah pada tahun 2027, menjadikan ekonomi syariah sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Pada kesempatan tersebut, KNEKS melakukan penyematan PIN Brand Ekonomi Syariah kepada Sumarno.
PIN diberikan sebagai penghargaan terhadap Jawa Tengah yang memberikan dukungan dalam pengembangan ekonomi syariah. (*)
