KURASI MEDIA – Di tengah tantangan kota besar yang kian kompleks, Bandung mencoba melangkah dengan cara baru: melalui inovasi dan kolaborasi.
Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) menghadirkan INNOVIBES Vol. 3 dengan tema “Sustainable Infrastructure & Community Resilience”, sebuah ajang yang mempertemukan riset akademik, dunia industri, dan masyarakat untuk membahas masa depan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Digelar di kawasan Summarecon Bandung, kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka bagi para peneliti, startup, dan pemerintah kota untuk mencari pola baru penanganan sampah yang lebih tangguh dan adaptif.
Baca Juga:#Hands4Diabetes 2025: Gerakan Nasional Tropicana Slim Dorong Hidup Sehat dan Produktif di 27 KotaOtsuka Indonesia Luncurkan PROTERAL Junior, Susu Pertumbuhan Anak dengan Protein Optimal dan Bebas Sukrosa
Di kota yang dikenal sebagai laboratorium kreativitas ini, persoalan sampah kini menjadi refleksi atas rapuhnya sistem perkotaan.
Ketika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) penuh dan tumpukan residu menumpuk di berbagai titik, masyarakat Bandung belajar bahwa ketahanan kota tidak dibangun dari beton semata, melainkan dari kemampuan beradaptasi dan berkolaborasi.
“Kami ingin inovasi ITB hadir di tengah masyarakat, menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penelitian,” ujar Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., Direktur DKST ITB, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, peran kampus kini tidak berhenti pada menghasilkan riset di atas meja, tetapi juga menjembatani antara ide dan kenyataan di lapangan.
“Peran kampus adalah menjembatani ide dengan kenyataan, agar hasil riset tidak berhenti di meja akademik, tapi menyentuh kehidupan warga, khususnya di Bandung,” tambahnya.
Menjembatani Ilmu dan Kehidupan Kota
INNOVIBES menjadi jembatan bagi ekosistem inovasi ITB untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Selain diskusi panel, kegiatan ini juga menghadirkan pameran karya riset dan startup binaan ITB yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga:HRTA Gold Hadirkan Emasku Amanah, Solusi Cerdas Merencanakan Umroh Lewat EmasRencana Skuad Persib Bandung di Masa Jeda Internasional
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kampus untuk mengatasi persoalan lingkungan yang semakin kompleks.
Dalam talkshow bertema “Resiliensi Kota Bandung dalam Pengelolaan Sampah”, Farhan menilai bahwa persoalan sampah di kota besar tidak bisa diselesaikan hanya dengan kebijakan pemerintah semata, melainkan perlu inovasi sosial, teknologi, dan partisipasi aktif warga.
