Sebanyak 20 warga masih dinyatakan hilang. Warga yang belum ditemukan 6 orang dari Dusun Tarukan dan 14 orang dari Dusun Cibuyut. Nama-nama korban sudah diidentifikasi dan masuk daftar pencarian tim gabungan.
Adapun korban luka berjumlah tiga orang atas nama Maya, Haryanto, dan Andi. Mereka telah dibawa ke RSUD Majenang untuk penanganan medis.
Dalam musibah tersebut, delapan rumah dilaporkan roboh, satu rumah rusak sedang, dan 16 rumah lainnya terancam. Luasan area terdampak mencapai sekitar 6,5 hektare.
Baca Juga:Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic EmpowermentCKG dan Speling Terus Digencarkan, Gubernur Jateng Dampingi Wapres Tinjau Pelaksanaannya di Salatiga
Upaya pencarian di antaranya dilakukan BPBD Jateng, Dinsos Provinsi Jateng, BPBD Kabupaten Cilacap, Basarnas Cilacap, TNI/POLRI, Dinkes dan Dinsos Kabupaten Cilacap.
Selain itu, UPT PUPR Majenang, Forkompincam Majenang, ULP Majenang, perangkat desa, komunitas relawan dan warga, juga terlibat aktif dalam penanganan musibah tersebut. Akses menuju lokasi diperlebar menggunakan excavator milik BBWS Citanduy.
BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Kabupaten Cilacap hingga siang ini, melakukan asesmen lanjutan dan pemantauan lapangan terkait potensi cuaca ekstrem, serta kesiapsiagaan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana.
Dinas Sosial Jateng juga mengakses bantuan Kemensos bagi keluarga korban. Bantuan Provinsi yang diberikan kepada pihak korban, berupa bantuan tidak terduga (BTT) untuk korban pemilik rumah roboh/rusak atau melalui bansos rehabilitasi rumah terdampak bencana dari Disperakim.
Dinas Sosial juga sudah mengirim bantuan logistik dan peralatan tidur untuk warga terdampak. Selain itu juga didirikan dapur umum, serta menyiapkan tempat pengungsian yang aman dari longsor. (*)
