KURASI MEDIA – Tawa ceria terdengar sejak pagi ketika sebanyak 55 anak TK Bukit Dago memulai petualangan seru mereka dalam kegiatan outbound bertajuk “Petualangan Anak Bukit ke Villa Kancil” di Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu (13/11/2025).
Didampingi para guru dan orang tua, anak-anak terlihat antusias menjelajahi berbagai wahana yang mengasah keberanian sekaligus memperkenalkan mereka pada kehidupan alam terbuka.
Setibanya di Villa Kancil, suasana langsung berubah menjadi arena eksplorasi besar bagi anak-anak. Mereka berlarian penuh semangat menuju wahana seperti jembatan goyang, papan keseimbangan, hingga mencoba naik perahu yang mengajak mereka menyusuri kolam kecil.
Baca Juga:Cara Mudah Raup Saldo Hingga Rp202.000 dari Aplikasi DANA Cukup Mainkan IniIni Dia Kode Redeem FC Mobile 14 November, Buruan Klaim Sekarang!
Tak berhenti di situ, kegiatan seperti menangkap ikan, menanam padi, hingga meluncur dengan riang di flying fox menjadi pengalaman baru yang sulit dilupakan. Bahkan area waterboom pun tak luput dari keceriaan mereka, menjadi ajang tawa dan percikan air yang memenuhi udara.
Ketua Pelaksana kegiatan, Hendayani, S.Pd Aud, menegaskan bahwa kegiatan luar ruang tersebut bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari proses pendidikan karakter anak usia dini.
Menurutnya, nilai pembelajaran justru lebih mudah ditangkap anak ketika disajikan dalam bentuk permainan dan eksplorasi yang menyenangkan.
“Diharapkan dengan kegiatan ini, anak-anak dapat belajar sambil bermain, mengenal alam dan belajar saling membantu. Sehingga tujuan kami membentuk generasi yang cerdas, kreatif, mandiri, berprestasi dan berakhlak mulia dapat tercapai,” ujar Hendayani.
Ia menambahkan bahwa misi TK Bukit Dago selama ini memang berfokus pada pendekatan pembelajaran aktif—memadukan keceriaan anak-anak dengan pengalaman nyata di lapangan. Dengan metode tersebut, karakter anak dinilai berkembang lebih alami, mulai dari keberanian, ketangkasan, rasa ingin tahu, hingga kemampuan bekerja sama.
Kegiatan outbound ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara guru, orang tua, dan anak. Para orang tua terlihat aktif mengabadikan momen, sementara guru mendampingi anak-anak melewati ragam tantangan permainan. Kehangatan suasana menjadikan acara tersebut lebih bermakna.
“Outbound seperti ini penting untuk melatih sensori motorik anak, sekaligus mengenalkan mereka pada aktivitas alam. Anak-anak tidak hanya bermain, tapi juga belajar menghargai proses,” tambah salah satu guru pendamping.
