Kopdes Merah Putih Desa Aeng Batu-Batu, Membangun Harapan dan Kesejahteraan

Koperasi
Di sebuah sudut Desa Aeng Batu-Batu, Kecamatan Cigasong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), semangat gotong royong yang mengakar kuat di desa itu kini tumbuh menjadi sebuah unit bisnis baru berbentuk Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
0 Komentar

Dengan bekal keberanian, koperasi ini kemudian didukung dana desa. Maka lahirlah gerai sembako, kantor KSP (Koperasi Simpan Pinjam) unit syariah, hingga klinik dan apotek desa. Semua dibangun agar manfaat langsung terasa oleh masyarakat. Hasilnya luar biasa, sejak launching pada Juli 2025, hanya dalam tiga hari operasional Koperasi Desa Aeng Batu-Batu mampu mencatat omzet Rp45–50 juta. Berbekal capaian ini, Pengurus sempat yakin akan mampu membukukan omset hingga Rp500 juta per bulan. Sayangnya, perjalanan tidak selalu mulus sesuai harapan dan ambisi.

Masalah distribusi bahan pokok yang dijual melalui Gerai Sembako sempat membuat roda usaha tersendat. Namun Wahyudin dan pengurus koperasi lainnya mensiasati dengan komunikasi intensif kepada pemasok sehingga hambatan itu perlahan bisa teratasi. Kini, gerai sembako telah mencatat omzet sekitar Rp400 juta.

Selain Gerai Sembako, klinik kesehatan juga ternyata menjadi primadona bagi masyarakat desa. Karena posisinya dekat dengan rumah warga dengan layanan terjangkau, masyarakat desa memanfaatkannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga:Telkomsigma Kenalkan Digitalisasi Mikro Banking berbasis AI untuk BPR/BPRS/KoperasiDukung Ekonomi Desa, Bupati Bandung Kucurkan Rp10 Miliar untuk 100 Koperasi Merah Putih 

“Kami sudah buka tiga poli, yaitu poli umum, gigi, dan ibu-anak. Saat ini yang berjalan penuh baru dua, tapi insyaallah dengan dukungan bantuan peralatan, semuanya bisa optimal,” tambah Wahyudin dengan penuh keyakinan. Secara total Koperasi Merah Putih Desa Aeng Batu- Batu memiliki 10 gerai yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syariah, Gerai Sembako, Pangkalan Gas, Mandiri Agen, Agen Pos, Klinik Kesehatan, Apotek, Cafe Merah Putih, Gudang dan Toko Saprodi (Sarana, Prasarana, Alat Produksi).

Ke depan pengurus berencana menambah tiga unit bisnis baru yaitu Pabrik es karena dibutuhkan untuk hasil tangkapan perikanan oleh nelayan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan pengadaan kapal perikanan yang difasilitasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dengan potensi desa yang cukup lengkap yaitu laut, pantai, tambak, perkebunan, pertanian hingga peternakan akan dioptimalkan oleh koperasi sebagai aset agar mampu mendatangkan cuan bagi masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan semua visi, misi tersebut, Wahyudin berharap agar pemerintah melalui Bank Himbara dapat segera mengucurkan dukungan pembiayaan untuk menambah modal kerja bagi Koperasi. Ia sangat yakin bahwa seluruh target jangka pendek, menengah dan panjang dapat tercapai dengan dukungan semua pihak.

0 Komentar